SURAKARTA- Sebanyak 188 calon lokasi mengikuti Simulasi Sidang Pleno 1 Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Selasa, 1 November 2022.
Sementara untuk lokasi pusat lokasi persidangan berada di Auditorium Moh.Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Panitia muktamar akan menggelar simulasi Sidang Pleno 1 Muktamar satu kali lagi pada hari Kamis, 3 November 2022.
Simulasi Sidang Pleno 1 dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.30 WIB dengan dipimpin Ketua dan Sekretaris Panitia Pusat Muktamar, Marpuji Ali dan Muhammad Nurul Yamin serta didampingi panitia pengarah, Agung Danarto.
Dalam pelaksanaan simulasi ini, dilakukan pengecekan kesiapan jaringan internet dari lokasi-lokasi Sidang Pleno 1 di wilayah atau juga daerah peserta muktamar.
Muhammad Nurul Yamin menyampaikan, ada 188 calon lokasi sidang yang hari ini mengikuti simulasi Sidang Pleno I Muktamar.
“Simulasi hari ini lebih fokus pada pengecekan kesiapan teknis titik lokasi yang telah ditetapkan PWM/PWA yang tersebar di 188 calon lokasi persidangan,” ujar Muhammad Nurul Yamin usai simulasi.
Ada tiga kesiapan yang dikonfirmasi oleh panitia terhadap calon lokasi persidangan Sidang Pleno 1 Muktamar ini.
“Kami mengonfirmasi kesiapan teknis di calon lokasi persidangan yang memungkinkan dijadikan salah satu lokasi persidangan sebagaimana yang disampaikan PWM,” kata Muhammad Nurul Yamin.
Kedua, berkaitan dengan kapasitas jaringan, apakah memungkinkan terpenuhinya kebutuhan jaringan di calon lokasi persidangan itu.
“Apakah di calon lokasi persidangan itu tersedia cukup SDM untuk melayani atau memfasilitasi kebutuhan lokasi persidangan,” kata Muhammad Nurul Yamin.
Disampaikan Muhammad Nurul Yamin, Sidang Pleno 1 pada tanggal 5-6 November 2022 akan berlangsung secara hybrid baik luring maupun daring.
Sidang secara luring akan bertempat di pusat muktamar di UMS dan lokasi Persidangan berada di Auditorium Moh. Djazman
“Secara daring, sementara ini, berdasarkan data tadi pagi, dan itu pasti akan Bertambah, ada 188 lokasi yang ditunjuk atau dipilih PWM,” kata pengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.
Sehingga menurut Yamin, panggilan akrabnya, konsolidasi dengan masing-masing calon lokasi persidangan ini jadi penting untuk dilakukan.
” Hari ini baru simulasi pertama yang lebih fokus pada titik teknis sehingga kami berencana melakukan simulasi kedua yang rencananya tanggal 3,” kata Yamin.
Ditanya beberapa hal yang masih menjadi catatan dalam simulasi Sidang Pleno 1 Muhammadiyah ini, Muhammad Nurul Yamin menyebut masih ada beberapa calon lokasi persidangan yang mengalami masalah jaringan internet sehingga harus di cek kembali.
“Kedua, kesiapan tempat karena ini simulasi 1 sehingga tempat belum di setting sebagai seharusnya. Nanti simulasi kedua tanggal 3 November sudah seperti Sidang Pleno 1 yang akan datang,” ujar Yamin.
Muhammad Nurul Yamin mengatakan, seandainya memang ada persoalan teknis jaringan di lokasi persidangan, maka diperbolehkan bagi daerah itu bergabung dengan daerah lain
“Tidak apa-apa (digabung). Malah sebetulnya kami (panitia) meminta (lokasi persidangan) dijadikan di satu tempat saja, di wilayah. Tetapi faktanya ada wilayah yang lebih mudah melakukan persidangan di tingkat daerah. Sehingga kami tidak memaksakan di satu titik,” kata Yamin.*