DEMAKMU.COM } DEMAK – Jamur merupakan salah satu komoditas di Kabupaten Demak yang mulai menunjukkan eksistensinya. Budidaya jamur cukup menjanjikan, terutama dengan tingginya permintaan. Hal ini harus sejalan dengan produksi yang stabil guna memenuhi permintaan.
Di Kabupaten Demak, panen jamur pertama dilakukan pada Rabu (3/11) oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Demak. Budidaya jamur ini mendapatkan dukungan dari Lazismu Kabupaten Demak, diawali dengan Pelatihan Teknik Budidaya Jamur Tiram pada Selasa (19/10) di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Pelatihan ini diinisiasi oleh Kabid TPH (Tanaman Pangan dan Hortikultura) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak dengan menggandeng Lazismu Kabupaten Demak, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), PDA, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Demak.
Hadir sebagai narasumber dalam acara itu Nurhadi, pemilik Jamur Tiram Abadi di Mayong, Jepara. Dalam pemaparannya, Nurhadi menyampaikan materi mengenai perawatan jamur tiram seperti yang selama ini telah dilaksanakan di Jamur Tiram Abadi Mayong. Ia juga menjelaskan kunci keberhasilan budidaya jamur bahwa selain media tumbuh yang lebih penting yaitu ketekunan dan ketelitian.
Pada akhir acara, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak menyerahkan bantuan berupa 1.500 baglog jamur yang sudah berumur 30 hari setelah inokulasi kepada para peserta pelatihan. Diharapkan setelah adanya kegiatan pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan keterampilan dalam membudidayakan jamur tiram. Hal ini terwujud setelah beberapa pekan kemudian, jamur dalam baglog inilah yang kemudian dipanen oleh PDA Kabupaten Demak.
Hamdanah Ahmad selaku Ketua PDA Kabupaten Demak mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak serta Lazismu yang telah berbagi ilmu. “Panenan pertama akan kami bagikan ke anggota Aisyiyah, biar bisa merasakan hasil panen jamur tiram. Rencana panen kedua nanti akan kami jual ataupun diolah berbagai macam olahan dari jamur tiram seperti sate jamur, kripik, botok jamur, dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Demak, Hening Wulandari mengharapkan agar panen ini dapat meningkatkan ketahanan pangan. “Dengan adanya pelatihan budidaya jamur tiram ini akan menambah keterampilan, baik Aisyiyah maupun Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, sehingga nantinya akan meningkatkan ketahanan pangan dan apabila dijual nanti akan menambah perekonomian keluarga,” harapnya.
Dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi melalui budidaya jamur tiram menjadi salah satu ikhtiar Lazismu Kabupaten Demak untuk ketahanan pangan di tengah pandemi ini. Selain untuk menambah penghasilan keluarga, hasil panen jamur tiram dapat mengasah kreativitas untuk menghasilkan berbagai produk olahan.