Di dalam Surat Al-A’raf ayat ke-56, Allah Swt berfirman yang artinya “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Menurut Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah, Faiz Rafdhi, ayat ini mengandung makna yang berhubungan dengan maksud poin keenam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) yang menerangkan bahwa misi membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya mampu dilaksanakan dengan cara berorganisasi.
Kalimat awal yang berbunyi ‘wa laa tufsiduu’ (janganlah kamu berbuat kerusakan) dalam ayat di atas kata Faiz maknanya bukan sekadar larangan berbuat kerusakan di muka bumi. Tetapi juga larangan secara umum untuk berbuat sesuatu yang merusak nilai atau sistem yang sudah mapan. Karena dikaitkan dengan poin keenam MADM, maka makna ‘wa laa tufsiduu’ itu kata Faiz dapat dipahami sebagai larangan merusak sistem yang ada di Persyarikatan. Misalnya sistem musyawarah, pemilihan jenjang, hingga persyaratan administrasi di Persyarikatan.
“Nah jika di Muhammadiyah, sistem yang sudah dibangun lalu dirusak, itu termasuk di dalam (makna)nya,” jelas Faiz.
Sebaliknya, dari pemaknaan itu maka pegiat Muhammadiyah diperintahkan untuk terus membangun sistem organisasi yang semakin sidik (transparan), amanah (akuntabel), tabligh (berjejaring), dan fatanah (inovatif).
“Meskipun bisa dikatakan bahwa Muhammadiyah sebagaimana saya kutip dari Buya Syafi’i, mungkin Muhammadiyah itu si pincang dari si lumpuh. Artinya dengan segala kelemahan, Muhammadiyah sistem organisasinya masih lebih baik dibandingkan dengan organisasi yang lain,” ujar Faiz.
Karena itu, Faiz dalam program Tvmu Ideologi Muhammadiyah, berpesan agar pegiat Persyarikatan senantiasa merawat dan membangun sistem yang ada di dalam organisasi.
“Dan terakhir pentingnya mengedepankan prinsip-prinsip berkemajuan karena sebagai tagline, maka kita harus unggul di depan dan terdepan dalam menjalankan amanah Bermuhammadiyah,” pungkasnya.