DEMAKMU.COM | Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Masa Ta’aruf (Masta) bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2022/2023, Rabu (7/9), bertempat di Gedung Serba Guna Unimus.
Berbagai rangkaian kegiatan akan diikuti oleh 3.422 mahasiswa baru Unimus dalam rangka mengenalkan berbagai hal sebelum mengikuti perkuliahan di salah satu kampus Muhammadiyah terbesar di Jawa Tengah ini.
Pada sesi pertama Masta, para mahasiswa baru mendapatkan materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang disampaikan secara langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag.
Dalam kesempatan yang baik tersebut, Ketua PWM Jawa Tengah menjelaskan konsep berkemajuan dan mencerahkan yang menjadi tagline besar Muhammadiyah sejak awal berdiri.
Di depan ribuan mahasiswa baru Unimus, Dr. KH. Tafsir, M.Ag. menyampaikan bahwa berkemajuan berarti Muhammadiyah mengamalkan Islam yang menyesuaikan ruang, waktu, pengetahuan dan teknologi.
“Al islamu salihun fi kulli zaman wa makan. Maka memahami Islam yang bisa berubah sesuai ruang dan waktu, zaman, dan IPTEK inilah yang disebut oleh Muhammadiyah sebagai Islam yang berkemajuan,” ucap Tafsir.
“Maka memajukan umat Islam, memajukan bangsa Indonesia adalah bagaimana umat Islam dan bangsa Indonesia mampu mengikuti perkembangan zaman, perkembangan teknologi, dan IPTEK. Selalu mampu mengikuti dan mampu merespon modernitas, karena zaman terus berubah teknologi terus berubah,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan kepada ribuan mahasiswa baru bahwa sebagai mahasiswa Unimus akan dibawa oleh Unimus menjadi mahasiswa yang bisa mengikuti perkembangan zaman, modernitas dan IPTEK.
“Saudara tidak boleh menjadi manusia yang konservatif, tetapi manusia yang progrersif. Saudara tidak boleh menjadi mahasiswa yang kolot, tapi menjadi mahasiswa yang dinamis. Konservatif itu artinya manusia yang tidak mau berubah mengikuti perkembangan zaman,” ucap Ketua PWM Jawa Tengah.
Kemudian, doktor UIN Walisongo Semarang ini menjelaskan tentang makna menerahkan. Menurutnya mencerahkan (tanwir) ialah menjadi manusia yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang benar mana yang salah, mana yang agama mana yang bukan agama.
“Sebenarnya Muhammadiyah tidak hanya memajukan umat Islam juga bangsa Indonesia, tetapi selanjutnya setelah melewati waktu 1 abad lebih Muhammadiyah sudah saat tidak hanya memajukan Indonesia, tetapi memajukan seluruh dunia,” kata Tafsir.
Menurutnya makna mencerahkan semesta juga berarti internasionalisasi Muhammadiyah, salah satunya melalui Pimpinan Cabang Istimewa dan juga amal usaha di bidang pendidikan yang sudah tersebar ke penjuru dunia.
“Maka dalam konteks kesemestaan, atau globalisasi, atau internasionalisasi, tidak hanya organisasinya yang berdiri di seluruh dunia, tetapi Muhammadiyah juga sedang merintis kampus-kampus Muhammadiyah di luar negeri,” imbuhnya.
Kontributor & Editor : M Taufiq Ulinuha