Oleh : Ikhwanushoffa (Manajer Area Lazismu Jawa Tengah)
DEMAKMU.COM | Semarang – Telah dua hal penjelasan menyalurkan Zakat wajib melalui Amil di rubrik yang lalu. Ketiga, terjaganya niat. Kita tahu bahwa menjaga niat tetap lurus dan ikhlas ketika menunaikan sebuah amal bukanlah pekerjaan mudah. Namun itu masihlah lebih ringan, karena yang jauh lebih berat adalah menjaga niat hingga ajal. Banyak yang tidak menyadari bahwa amalan kita yang telah lalu akan terus-menerus dirusak kualitasnya dengan berbagai godaan selama kita masih hidup.
Mari kita membuat ilustrasi. Seumpama kita alhamdulillaah telah diberi kelonggaran rizki dan nikmat iman kesadaran berbagi, kemudian kita melihat ada keponakan yang kebetulan masih kecil dan belum beruntung. Kemudian dengan ikhlas kita berniat membantu dia hingga mandiri. Kita sekolahkan, sampai jenjang sarjana hingga lulus. Kita belikan motor. Kita carikan kost. Bahkan kita carikan pekerjaan, rumah bahkan jodoh. Maka mandirilah ia sebagai keluarga yang mampu.
Tibalah saatnya kita sudah sepuh. Di musim banyak angin atau hujan, genting kita ada yang melorot. Tanpa pikir panjang daripada cari tukang untuk pekerjaan ringan, bayangan kita tertuju pada pada ponakan yang telah ditolong semenjak kecil hingga besar mapan. Namun ketika perintah atau bahkan permintaan tolong kita sampaikan, ternyata sang ponakan terlalu banyak alasan. Berulang kali disampaikan jawabnya selalu tak menggembirakan.
Maka saat itulah makin berat dan berat kita menjaga kemurnian keikhlasan kita. Akan jauh lebih mudah kita jatuh pada kenangan bahkan ungkitan amal-amal baik kita padanya, disertai tidak terima setelah dewasa ternyata imbal-baliknya tidak berarti. Nah, hal itu tentu tidak akan terjadi, bila kita tunaikan bantuan melalui Lembaga Amil Zakat. (bersambung)