DEMAKMU.COM | Demak – Dua pekan pasca terjadinya banjir di Kabupaten Demak, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag., melakukan kunjungan ke Pos Koordinasi (Poskor) dan Pos Pelayanan (Posyan) Muhammadiyah, Jumat (16/2).
Kehadiran orang nomor wahid di Muhammadiyah Jawa Tengah tersebut didampingi Ketua BP Lazismu Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan, Manajer Area Lazismu Jawa Tengah, Ikhwanushoffa, Ketua PWPM Jawa Tengah Abdul Ghofar, dan Ketua Pusdatin MDMC Jawa Tengah Muhammad Taufiq Ulinuha.
Wakil Ketua MDMC Jawa Tengah, Chairil Anam, yang ada di lokasi banjir, menyambut kehadiran Ketua PWM Jawa Tengah. Ia melaporkan, bahwa terdapat delapan kecamatan yang terdampak banjir, adapun yang saat ini masih tergenang banjir di antaranya Karanganyar, Gajah, dan Mijen. Sebagai informasi, wilayah yang terdampak banjir ini merupakan Jalan Pantura, yang menghubungkan Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus.
“Dampak yang terjadi di antaranya, perekonomian, pertaniannya terendam, rumahnya juga terendam, sekaligus akses untuk bekerja terhambat, sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya lebih untuk menuju ke tempat kerja,” ucap Anam.
Anam menambahkan, bahwa hingga kini Muhammadiyah telah membuka 3 Pos Pelayanan dan 2 Pos Satelit yang memiliki berbagai layanan, mulai dari evakuasi warga, distribusi logistik, dapur umum, layanan kesehatan, serta layanan psikososial.
Selanjutnya, Ketua PWM Jawa Tengah dalam wawancara bersama media menyampaikan bahwa kehadirannya di lokasi terdampak banjir merupakan bagian dari penguatan layanan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah selama dua pekan terakhir.
“Sembako dan rendangmu kita (juga) kirim hari ini untuk penanganan banjir di masa transisi (darurat) ini. Selanjutnya, pasca masa transisi usai, kita akan menerjunkan tim kesehatan dari berbagai Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Jawa Tengah,” ucap Kiai Tafsir.
Selanjutnya, Ketua PWM Jawa Tengah juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah siap melakukan layanan seluruh kebutuhan layanan kesehatan yang ada di lokasi terdampak banjir, mengingat Muhammadiyah Jawa Tengah memiliki 52 rumah sakit yang akan dikerahkan.
“Mudah-mudahan, musibah banjir ini menjadi yang terakhir, untuk selanjutnya tidak ada banjir lagi, sehingga penanganan cepat selesai, dan masyarakat kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan sehat,” imbuhnya.
Editor : Ahmad