Demak — Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Darussalam Demak menggelar pembukaan manasik haji bagi calon jamaah haji yang akan berangkat pada musim haji tahun 2026/1447 H. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad, 5 Oktober 2025, di Masjid Darussalam, Jalan Kyai Jebat No. 9 Demak.
Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Demak, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Demak, Ketua PCM dan PCA se-Kabupaten Demak, serta para calon jamaah haji.

Pembimbingan Sesuai Sunnah Rasulullah
Ketua KBIHU Darussalam Demak, Hafidz As Sidiq, menjelaskan bahwa kegiatan manasik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada calon jamaah haji, baik secara teori maupun praktik, agar pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW.
Hafidz menambahkan, visi KBIHU Darussalam adalah melayani sepenuh hati dan ikhlas berbagi dengan mengharap ridha Ilahi, dengan harapan agar jamaah menjadi hamba Allah yang diridhai dan kelak menjadi penghuni surga. Sementara misinya adalah memberikan bimbingan teori dan praktik ibadah haji sesuai sunnah, serta membentuk jamaah yang kompak, mandiri, dan mabrur.
“Kami juga terus menjaga kebersamaan antarjamaah, baik selama di tanah air maupun di tanah suci,” ujarnya.
Hafidz turut menyampaikan bahwa KBIHU Darussalam mendapat apresiasi dari Kementerian Agama (Kemenag) atas pembimbingan haji di Mekkah. Sejak tiga tahun terakhir, KBIHU Darussalam menjalin kerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi untuk mendampingi jamaah selama pelaksanaan haji di Tanah Suci.
Pesan Spiritualitas dari PDM Demak
Manasik haji KBIHU Darussalam 2026 secara resmi dibuka oleh Ketua PDM Demak, Suali MS. Dalam sambutannya, Suali menekankan pentingnya kegiatan manasik bagi calon jamaah haji, bukan hanya sebagai sarana silaturahmi, tetapi juga untuk menambah pengetahuan tentang tata cara ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Beliau berpesan agar calon jamaah mengikuti manasik dengan kesungguhan dan keikhlasan, agar lebih siap dan mandiri dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
“Nilai kemabruran haji sangat berperan dalam meningkatkan kualitas iman, ilmu, dan amal sholeh, baik secara individu maupun sosial,” ungkap Suali.
Ia juga mengingatkan bahwa ibadah haji memiliki keistimewaan tersendiri karena memerlukan biaya besar, kesabaran, dan kesiapan fisik serta spiritual. “Ibadah ini unik karena biasanya dilakukan sekali seumur hidup. Maka niatkan sejak sekarang hanya karena Allah SWT,” pesannya.
Testimoni Jamaah Haji 2025
Dalam sesi testimoni, dua jamaah haji tahun 2025, Ari Simbara dan Joko Sanyoto Budi Utomo, berbagi pengalaman spiritual mereka.
Mereka menuturkan bahwa menjadi tamu Allah merupakan anugerah besar yang patut disyukuri. Karena itu, calon jamaah haji 2026 diimbau untuk mempersiapkan diri secara matang — baik fisik maupun spiritual — serta mengikuti bimbingan manasik dengan penuh kesungguhan sebagai bekal menuju ibadah haji yang mabrur.