Yogyakarta – Pengelolaan media digital kini menjadi kunci utama dalam menyebarkan dakwah yang berkemajuan. Di tengah derasnya arus informasi, media sosial tak lagi cukup diisi dengan unggahan rutin tanpa arah. Dibutuhkan strategi terencana dan berbasis analisis agar pesan dakwah Muhammadiyah mampu menjangkau lintas generasi secara efektif.
Hal itu mengemuka dalam webinar Ngaji Syiar Digital Berkemajuan seri perdana yang diselenggarakan oleh Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Kamis (16/10/2025). Mengusung tema “Pengelolaan Media Sosial Lintas Generasi”, acara ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia serta beberapa peserta dari luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Kabag Media dan Komunikasi PWM Jawa Tengah Muhammad Taufiq Ulinuha berbagi pengalaman tentang pengelolaan media sosial di lingkungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa strategi komunikasi digital yang baik harus dimulai dari perencanaan matang.
“Langkah pertama adalah menentukan tujuan dan siapa audiens kita. Setelah itu, barulah membuat strategi konten yang konsisten dan terukur. Semua itu perlu didukung dengan analisis data agar kita bisa melakukan evaluasi secara berkala,” ungkap Ulinuha yang juga Anggota MPI PWM Jawa Tengah.
Ia menilai, media sosial Muhammadiyah memiliki potensi besar sebagai alat dakwah lintas generasi, asalkan dikelola dengan pendekatan profesional. Menurutnya, kesadaran untuk membangun sistem yang berkelanjutan lebih penting daripada sekadar mengejar popularitas atau jumlah pengikut.
“Pengelolaan media sosial sebaiknya berlandaskan pilar konten dan content planning. Dengan cara itu, pesan yang disampaikan akan lebih terarah, selaras dengan nilai dakwah, serta mudah diterima oleh audiens muda,” jelasnya.
PWM Jawa Tengah, lanjutnya, menerapkan sistem integrasi lintas kanal agar semua platform digital saling terhubung. Langkah ini dilakukan untuk memastikan narasi dakwah yang dibangun memiliki kesamaan arah dan karakter di berbagai media.
“Kami mengintegrasikan seluruh kanal secara konsisten dan interaktif. Selain itu, evaluasi juga dilakukan secara berkala melalui mekanisme MEAL—monitoring, evaluation, accountability, and learning. Dengan cara ini, setiap aktivitas digital dapat diukur efektivitasnya,” paparnya.
Ulinuha juga menekankan pentingnya keamanan digital sebagai bagian dari manajemen media sosial Muhammadiyah. Menurutnya, penggunaan alamat email resmi dan penerapan verifikasi dua langkah wajib diterapkan untuk menjaga kredibilitas lembaga dan menghindari potensi penyalahgunaan akun.
“Keamanan akun menjadi hal mendasar dalam pengelolaan media sosial organisasi. Kami memastikan setiap akun resmi Muhammadiyah di Jawa Tengah menggunakan sistem keamanan berlapis agar tidak mudah diretas,” katanya.
Editor : Ahmad
