SURAKARTA – Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah menyampaikan evaluasi serta capaian program MPKSDI PP Muhammadiyah. Memasuki hari ke 2, RAKORNAS (MPKSDI) PP Muhammadiyah,
Menurut Bachtiar, akselerasi tersebut didukung oleh sejumlah program unggulan yang kini tengah digarap MPKSDI. Salah satunya ialah “digitalisasi kader” yang menjadi tonggak modernisasi pengkaderan Muhammadiyah.
“Ini adalah amanah yang perlu kita capai bersama, kami akan melakukan sosialisasi proses digitalisasi kader. Dalam hal ini, kami akan membuat sistem informasi kader untuk melengkapi proses pengkaderan yang ada,” ucap Bachtiar pada Sabtu (25/10).
Bachtiar menyampaikan bahwa dalam memperkuat kapasitas dan kualitas kader masa depan, MPKSDI perlu melakukan langkah-langkah nyata yang dituangkan dalam misi MPKSDI untuk melakukan reformasi kaderisasi Muhammadiyah.
menjadi rujukan dalam proses pengkaderan Muhammadiyah sampai tahun 2050, seperti yang kami rencanakan,” terangnya.
Bachtiar mengungkapkan, dalam mengaktualisasikan program strategis tersebut bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi dengan hadirnya MPKSDI di seluruh Indonesia yang mana hal ini juga penting untuk disetarakan kualitasnya.
Untuk merespon hal itu, MPKSDI berupaya untuk turut memprioritaskan pembinaan kader yang terletak di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Selain itu, dalam merespon zaman yang cepat, MPKSDI juga turut berusaha untuk terus adaptif dengan perkembangan zaman dan dunia digitalisasi.
“Hal ini tidak bisa dikesampingkan. Dinamika dan zaman ini sudah berkembang, Maka dari itu, perlu membentuk strategi budaya untuk menyongsong tantangan Muhammadiyah kedepan. Kita perhatikan dan upayakan ini dari sekarang supaya kita tidak tergagap-gagap menghadapi masa depan,” jelas Bachtiar.
Terakhir, Bachtiar menyampaikan bahwa transformasi pengkaderan perlu diperkuat melalui sekolah kader yang tersistematis. Bachtiar turut melaporkan bahwa beberapa program yang telah dilakukan dalam penguatan sekolah kader adalah melalui Baitul Arqom, Darul Arqom, dan Ideopolitor yang telah di lakukan di seluruh Indonesia dan bahkan di penjuru dunia melalui perantara Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM).
“Inilah yang kita gagas, sekolah kader kedepan ini diharapkan bisa lebih menguatkan ideologi dan pemikiran Muhammadiyah untuk terlibat dalam laju pergerakan persyarikatan Muhammadiyah,” pungkas Bachtiar.




















