Pontianak – Dalam rangka Milad ke-19, Halalbihalal, dan Kerja Sama dengan BPJS, Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak menggelar seremonial dengan tema “Good Health and Well-Being”, Sabtu (20/4) pagi.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, Sekretaris PWM Kalbar, Ahmad Zaeni, Wakil Ketua PWM Kalbar M Yusuf, beserta jajaran, PWA Kalbar, Syarifah Ida, Perwakilan BPJS Kota Pontianak, Francisca Endah dan Aulia DR, Ketua PDM Kota Pontianak, Musa beserta jajaran, Rektor UM Pontianak, Pimpinan Polita, Pimpinan ITEKES, serta tamu undangan lainnya.
Kurniawan, Kepala Klinik PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak, menyampaikan kegembiraannya atas kehadiran KH Tafsir di Kalimantan Barat dan menyatakan harapannya untuk membangun rumah sakit di wilayah tersebut. Dia juga menekankan upaya klinik dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
“Tiga tahun ini kita mencoba untuk menaik levelkan Klinik Kitamura. Hari ini kita buktikan, bahwa kita bisa memberikan kebermanfaatan yang lebih kepada masyarakat Pontianak,” ucap Kurniawan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PDM Kota Pontianak, Musa, juga menyampaikan apresiasi kepada KH Tafsir dan memberikan motivasi agar klinik terus memberikan pelayanan terbaik.
“Ketika kami tanya para pasien yang telah dirawat di sini, selalu memberikan komentar positif akan layanan yang mereka peroleh. Dengan hadirnya Kiai Tafsir di Kota Pontianak ini, kami yakin Klinik Utama ini dapat berkembang lebih besar dan pesat. Amin,” kata Musa.
Sementara itu, Sekretaris PWM Kalbar, Ahmad Zaeni, mengharapkan agar klinik ini bisa menjadi pusat pelayanan yang berpengaruh bagi Kalimantan Barat dan berperan dalam pertukaran ilmu mahasiswa ITEKES.
“Semoga di usia 19 tahun ini, Klinik bisa semakin berkembang dan selalu menyinari Kalimantan Barat, Indonesia, bahkan dunia. Dengan adanya BPJS juga tentunya menambah layanan kita,” ucap Zaeni.
Ketua PWM Jateng, Tafsir, dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa dakwah membutuhkan tiga hal penting. Pertama, jumlah sumber daya manusia (SDM). Kedua, kekuasaan. Ketiga, dukungan finansial.
“Atas nama PWM Jawa Tengah, kami sampaikan selamat atas Milad ke-19 Klinik PKU Muhammadiyah Jawa Tengah. Saya yakin, sebelum 2030, klinik ini bisa menjadi rumah sakit,” ucap Tafsir.
a juga menuturkan, untuk mempunyai rumah sakit tipe D membutuhkan biaya 45 miliyar, itupun baru bangunan dan alkes, belum termasuk tanah.
“Kita memiliki AUM kesehatan tidak hanya semata-mata bergerak pada kesehatan saja, melainkan juga membawa misi kekhalifahan. Apa itu? Yang Maha Menyembuhkan adalah Allah Swt., namun tidak mungkin Allah datang kepada manusia membawa suntikan. Maka melalui klinik, kita menjadi tangan panjang Allah Swt. untuk membantu manusia. Ini adalah tugas yang mulia,” imbuhnya.