DEMAKMU.COM | YOGYAKARTA – Sebentar lagi, bangsa Indonesia bakal memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun yang jatuh pada Rabu, 17 Agustus pekan depan. Bagi Muhammadiyah, peringatan tersebut memiliki makna khusus.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari bahkan menyebut warga Persyarikatan seharusnya lebih antusias merayakan hari kemerdekaan itu karena sejarah kemerdekaan Indonesia sejatinya adalah sejarah Muhammadiyah.
“Muhammadiyah memang mesti rajin mengingat dan memperingati kemerdekaan Indonesia bukan karena Republik Indonesia yang berdasar Pancasila ini dipandang sebagai Darul Ahdi wa Syahadah melainkan juga sejarah kemerdekaan Indonesia adalah sejarah Muhammadiyah,” katanya.
Dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah, Jumat (12/8), Hajri menyebut pernyataan itu bukanlah mendramatisir sejarah. Pasalnya banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah terlibat dalam momentum paling penting bagi kemerdekaan Indonesia.
“Kalau kita melihat tokoh-tokoh yang berperan sentral dan strategis pada masa menjelang kemerdekan dan pada saat hari-hari kemerdekaan, terutama ketika merumuskan dasar-dasar konstitusional dan negara ktia kita melihat betapa banyaknya tokoh dan orang Muhammadiyah yang berperan besar pada kemerdekaan itu sehingga tidak mengherankan jika pemimpin-pemimpin lembaga negara pada awal kemerdekan ya orang Muhammadiyah dari Presiden Soekarno, Ketua KNIP Kasman Singodimedjo, Panglima TNI Sudirman, dan sebagainya-sebagainya, kita bisa menderet nama-nama tersebut,” ujar Hajri memberi contoh.
Nama lain dari tokoh Muhammadiyah yang memiliki peran sentral dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan di antaranya Ki Bagus Hadikusumo, Djuanda Kartawidjaja, Otto Iskandar Dinata, dan sekian nama lainnya.
“Jadi meskipun berkesan agak ada dramatisasi tapi kalau saya mengatakan sejarah kemerdekaan Indonesia adalah sejarah Muhammadiyah atau sejarah orang-orang Muhammadiyah, itu tidak terlalu menyedihkan,” pungkasnya. (afn)