DEMAKMU.COM | JAKARTA – Di hadapan 19 organisasi yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan ungkap tantangan kemanusiaan di masa depan.
Tantangan tersebut, imbuh Budi, selain dari bencana alam juga dari kondisi lingkungan di bumi ini yang kian memburuk. Lebih-lebih masalah kerusakan lingkungan, harus menjadi perhatian serius oleh organisasi kemanusiaan di Indonesia.
“Bagaimana 15 tahun ke depan, apa kira-kira yang akan direncanakan HFI, kita harus berpikir dengan lebih baik karena tantangan ke depan terkait hubungan kemanusiaan maupun lingkungan, karena saat ini lingkungan juga sudah menjadi masalah yang serius,” ungkap Budi.
Oleh karena itu, momentum Milad ke-15 HFI pada Rabu (30/08) dijadikan tonggak kesepakatan untuk mempererat hubungan lintas organisasi kemanusiaan. Secara lebih rinci Budi menyebutkan kerja sama bidang join need assessment, join protocol (SOP), dan pelokalan di tingkat global.
Tokoh Muhammadiyah asal Kampung Kauman, Yogyakarta ini menambahkan, dalam diskusi panel untuk perayaan milad ke-15 HFI sebagai wadah membahas rencana 15 tahun ke depan tentang, pelayanan kemanusiaan yang bisa dilakukan oleh organisasi kemanusiaan di Indonesia.
Dalam pandangannya, untuk pelayanan kemanusiaan tersebut agama memiliki peran penting. Lebih-lebih dalam konteks masyarakat Indonesia, yang memiliki keterkaitan erat dengan agama dan budaya.
“Perjalanan 15 tahun HFI menjadi sebuah kemajuan yang patut diapresiasi karena hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar lintas agama dalam aksi kemanusiaan dapat terjalin secara efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Hal tersebut juga sejalan dengan misi keterlibatan MDMC sebagai salah satu pendiri HFI bahwa penyatuan kerjasama antar organisasi lintas agama itu mempermudah aksi kemanusiaan dan advokasi penanggulangan bencana di level nasional maupun global.
Pemahaman agama yang benar bisa dijadikan sebagai alat untuk melakukan pencegahan terjadinya bencana, selain itu spirit ta’awun atau tolong-menolong yang diajarkan agama secara universal juga dapat dijadikan sebagai landasan bergerak dalam melakukan penanggulangan ketika terjadi bencana.