YOGYAKARTA — Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah resmi mencatatkan sejarah baru sebaga EMT pertama di Indonesia yang terverifikasi secara internasional oleh World Health Organization (WHO).
Dr. Tamara Curtin Niemi, Team Leader Health Emergency, WHO Indonesia, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian dan kerja keras yang telah di torehkan oleh EMT Muhammadiyah.
“WHO turut menyampaikan selamat kepada EMT Muhammadiyah atas pencapaian luar biasa ini sebagai tim medis darurat terverifikasi pertama di Indonesia. Tim ke-18 di kawasan Western Pacific dan urutan ke-63 di dunia,” ujarnya dalam agenda yang berlangsung di Aula Masjid KH Sudja’, PKU Muhammadiyah Gamping, pada Sabtu (19/10).
Tamara menegaskan, capaian dan kerja keras ini merupakan suatu cerminan dedikasi, dan kolaborasi panjang berbagai pihak dalam memperkuat kapasitas respon darurat di tingkat nasional dan internasional. Dalam hal ini, ia turut menyebut berbagai mitra global yang senantiasa terlibat dan mendampingi pelatihan teknis EMT Muhammadiyah sebelum mencapai klasifikasi internasionalnya.

“Perjalanan ini juga merupakan cerminan kekuatan kolaborasi, mulai dari dukungan awal Emergency Medical Team Initiative bersama kantor pusat WHO dan kantor regional Asia Tenggara,” ujar Tamara.
“Kami berterima kasih atas kemitraan yang tak ternilai dengan RKI dan I.S.A.R. Germany yang telah memberikan dukungan teknis dan solidaritas selama proses ini. Tak lupa, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Peter Archer dari Australian Medical Assistance (AUSMAT) yang telah mendampingi tim selama sembilan tahun perjalanan ini,” tambah Tamara.
Tamara menekankan bahwa verifikasi internasional ini bukanlah akhir, melainkan awal dari kiprah baru EMT Muhammadiyah di kancah global. Kedepan, pihak WHO tentu akan menantikan berbagai kontribusi nyata yang akan ditorehkan kembali oleh EMT Muhammadiyah bukan hanya di kancah domestik, melainkan pada kancah Internasional.
“Ini bukanlah sebuah akhir, bahkan ini adalah permulaan. Kami menantikan kontribusi EMT Muhammadiyah dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan dan respon darurat, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ucap Tamara.