DEMAK — SD Muhammadiyah Pucang Gading terus berkomitmen dalam mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh berbasis nilai-nilai Islam. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah program Pembiasaan Pagi, sebuah kegiatan rutin yang mengintegrasikan aktivitas spiritual untuk membangun kedisiplinan, kebersamaan, dan nilai-nilai religius di kalangan siswa.
Setiap pagi, siswa diajak mengikuti serangkaian kegiatan seperti salat Dhuha, doa bersama, dzikir pagi, pengenalan Asmaul Husna, hingga pembelajaran Al-Qur’an melalui TPQ (Taman Pendidikan Qur’an). Program ini memberikan dampak positif yang nyata bagi perkembangan spiritual dan moral para siswa.
1. Salat Dhuha: Melatih Disiplin dan Mendekatkan Diri kepada Allah
Kegiatan pagi diawali dengan pelaksanaan salat Dhuha secara berjamaah di aula sekolah. Salat sunnah ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa sekaligus mengajarkan mereka untuk memulai hari dengan doa dan penghambaan kepada Allah SWT.
Menurut Kepala Sekolah, salat Dhuha bukan sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga sarana menanamkan kebiasaan baik sejak dini.
“Melalui salat Dhuha, kami ingin siswa memahami pentingnya berkomunikasi dengan Allah sekaligus memohon keberkahan dalam setiap aktivitas yang mereka jalani,” jelas Mukhammad Sobirin, S.Pd.
2. Doa Bersama: Memohon Keberkahan di Setiap Langkah
Setelah salat Dhuha, siswa diajak untuk melantunkan doa bersama, memohon rahmat dan keberkahan dalam menjalani hari. Kegiatan ini mengajarkan rasa syukur atas nikmat Allah sekaligus menanamkan kebiasaan berdoa dalam keseharian siswa.
“Kami ingin siswa tumbuh menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan menjadikan doa sebagai kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup,” tambah Sobirin.
3. Dzikir Pagi: Menumbuhkan Kedamaian dan Rasa Syukur
Dzikir pagi menjadi momen penting bagi siswa untuk mengingat Allah. Dengan melafalkan kalimat tasbih, tahmid, dan takbir, siswa diajak untuk merasakan kedamaian hati sekaligus memperkuat iman.
Seorang guru agama, Ustazah Siti, mengungkapkan bahwa dzikir pagi tidak hanya memberikan ketenangan spiritual, tetapi juga membantu siswa memulai hari dengan pikiran positif.
“Dzikir pagi adalah cara sederhana namun efektif untuk membangun rasa syukur dan optimisme di kalangan siswa,” katanya.
4. Pengenalan Asmaul Husna: Mengenal Allah melalui Nama-Nya yang Indah
Sebagai bagian dari pembiasaan spiritual, siswa juga diperkenalkan dengan Asmaul Husna, yaitu 99 nama Allah yang indah. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap melalui hafalan dan dzikir bersama.
Menurut para guru, pengenalan Asmaul Husna membantu siswa memahami sifat-sifat Allah, seperti Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Al-Hakim (Maha Bijaksana), sehingga mereka dapat meneladani nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
5. TPQ: Cinta Al-Qur’an sejak Dini
Selain ibadah rutin, pembelajaran Al-Qur’an melalui program TPQ menjadi salah satu andalan SD Muhammadiyah Pucang Gading. Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan membaca, menghafal, dan memahami makna ayat-ayat suci Al-Qur’an.
“Kami ingin siswa tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami nilai-nilainya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka,” ujar Jasno Purwoko, S.Pd.I, salah satu pembina program TPQ.
Manfaat Pembiasaan Pagi bagi Siswa
Pembiasaan pagi ini telah memberikan berbagai manfaat signifikan, di antaranya:
- Meningkatkan kedisiplinan: Rutinitas pagi yang terstruktur melatih siswa untuk mengatur waktu dengan baik.
- Menanamkan karakter religius: Aktivitas spiritual ini membantu siswa tumbuh menjadi pribadi yang taat dan berakhlak mulia.
- Memberikan ketenangan jiwa: Dzikir dan doa menciptakan rasa damai yang mendukung konsentrasi belajar.
- Membentuk kebiasaan positif: Kebiasaan ini menjadi fondasi yang akan terbawa hingga dewasa.
Langkah Nyata untuk Masa Depan
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam aktivitas sehari-hari, SD Muhammadiyah Pucang Gading tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga pribadi yang kokoh secara moral dan spiritual.
“Kami percaya bahwa pendidikan karakter yang berbasis nilai agama adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa,” tutup Mukhammad Sobirin.
Melalui pembiasaan pagi, SD Muhammadiyah Pucang Gading membuktikan bahwa pendidikan adalah perjalanan untuk mencetak manusia seutuhnya: cerdas, berakhlak, dan senantiasa mengingat Allah SWT.