Semarang – Persyarikatan Muhammadiyah membuka pintu untuk dialog publik dengan mengundang tiga pasangan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) dalam rangka menyongsong Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa undangan Dialog Publik telah disampaikan kepada tim pemenangan ketiga pasangan tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi pada Kamis (9/11/2023), Abdul Mu’ti menjelaskan, “Kamis 9 November saya dan Prof. Dr. Irwan Akib mengantar undangan PP. Muhammadiyah untuk tiga capres-cawapres.” Pasangan yang diundang meliputi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dari Koalisi Perubahan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bersama parpol lainnya, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju.
Dialog Publik ini direncanakan akan dilaksanakan pada 21 – 23 November 2023 di tiga universitas yang berbeda. “Insya Allah diselenggarakan 21 November di Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM (Prabowo-Gibran), 22 November di Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS (Anies-Muhaimin), dan 23 November di Universitas Muhammadiyah Jakarta atau UMJ (Ganjar-Mahfud),” ungkap Abdul Mu’ti.
Tujuan dari Dialog Publik ini mencakup pendidikan politik bagi pimpinan, anggota, dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat. Dialog ini juga bertujuan untuk mengkaji secara kritis visi, misi, dan program capres-cawapres, serta menjadi sarana menitipkan aspirasi Muhammadiyah kepada para calon pemimpin.
Meski demikian, Muhammadiyah masih menunggu konfirmasi atau jawaban resmi dari masing-masing pasangan bacapres-bacawapres terkait partisipasi mereka dalam acara ini. Abdul Mu’ti menyampaikan, “PP Muhammadiyah masih menunggu konfirmasi dari masing-masing capres-cawapres.”
Dengan langkah ini, Muhammadiyah turut berkontribusi dalam memberikan wadah bagi para pemimpin calon untuk berdialog dan menyampaikan visi serta misi mereka secara langsung kepada masyarakat. Sebagai organisasi yang memiliki pengaruh besar, Muhammadiyah ingin memastikan bahwa setiap pemimpin yang terpilih dapat mengemban tugasnya dengan memahami aspirasi dan kebutuhan masyarakat Indonesia