DEMAKMU.COM | YOGYAKARTA — Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tengah menyusun buku Pedoman Kaderisasi Ulama Tarjih Muhammadiyah edisi revisi dan penyempurnaan. Langkah ini diambil sebagai upaya mengatasi krisis ulama di lingkungan Muhammadiyah.
Ketua Divisi Kaderisasi dan Organisasi Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mukhlis Rahmanto, menjelaskan bahwa penyusunan buku pedoman ini bertujuan untuk menjawab tantangan tersebut.
“Acara ini kami selenggarakan untuk mengatasi krisis ulama tarjih di Muhammadiyah,” ujar Mukhlis dalam acara Focused Group Discussion (FGD) Pedoman Perkaderan Ulama Tarjih Muhammadiyah yang digelar di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jalan KH. Ahmad Dahlan, pada Sabtu (1/6).
Mukhlis menambahkan bahwa pedoman tersebut perlu direvisi dan disempurnakan agar tetap relevan dengan kebutuhan umat. Oleh karena itu, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah berencana mengadakan FGD untuk menyempurnakan Pedoman Perkaderan Ulama Tarjih ini.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hamim Ilyas, juga menekankan pentingnya peran ulama dalam menggali inspirasi religius dari teks-teks keagamaan. Menurut Hamim, ulama memiliki tanggung jawab besar dalam memandu umat melalui pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama.
“Mudah-mudahan acara ini betul-betul mengkader ulama Muhammadiyah, yang paham mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang diyakini oleh Muhammadiyah. Tidak sekadar mengatasi krisis ulama, tapi juga bisa memandu umat,” tutur Hamim.
Acara FGD ini dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai Majelis, Lembaga, dan Ortom Tingkat Pusat terkait, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, perwakilan Pendidikan Ulama Tingkat Perguruan Tinggi, perwakilan Pondok Pesantren Muhammadiyah, Korps Mubaligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gunungkidul, dan lainnya.
Rencananya, acara ini akan berlangsung dari Sabtu hingga Ahad (01-02/06), di mana para peserta akan berdiskusi dan memberikan masukan untuk penyempurnaan pedoman yang sangat penting ini. Mereka akan berembug untuk memikirkan bagaimana mencetak kader ulama Muhammadiyah yang ideal dan dibutuhkan umat.