Pimpinan Pusat (PP) Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) dalam waktu dekat ini memiliki dua rencana yang ingin direalisasikan, yaitu memiliki padepokan dan mendigitalisasi kesekretariatan.
Menanggapi itu, Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais ikut mengapresiasi sebab ini adalah langkah progresif. Rencana pembangunan padepokan PP TSPM berlokasi di Kota Yogyakarta, selain padepokan juga akan dilengkapi dengan kantor sekretariat pusat dalamnya.
Bendahara Umum PP TSPM, Ahmad Syauqi Soeratno menuturkan bahwa padepokan PP TSPM merupakan tanah wakaf di Kotagede, Yogyakarta. Rencananya padepokan akan didirikan di atas lahan seluas 1,4 Ha.
“Ini adalah langkah awal membawa konsepsi Tapak Suci, meletakkan kembali sebagai ujung tombak dakwah Muhammadiyah tidak hanya di Kota Jogja, tidak hanya di negeri ini, tapi insya Allah menjadi pusat pelatihan dan pengelolaan di seluruh dunia”. Ucapnya.
Di atas lahan yang rencananya sebagai tempat berdirinya padepokan TSPM sudah berdiri Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang Pendidikan dan Ekonomi. Padepokan hadir untuk mengintegrasikan dan memajukan itu semua. Target pembangunan adalah 1 tahun dengan rencana anggaran Rp. 3 – 4 miliar.
Di acara Pelantikan Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar Nasional Ke 3 Tahun 2022 di Yogyakarta, Ahad (31/7) tersebut, Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais menuturkan, mengingat besarnya Muhammadiyah, rencana anggaran pembangunan tersebut terbilang kecil.
Dirinya mengajak kepada semua pihak, lebih-lebih dari unsur persyarikatan untuk bahu membahu dalam mensukseskan rencana pembangunan tersebut. Ini adalah janji dan harus dipenuhi, jangan sampai luput.
Sementara terkait dengan rencana digitalisasi sekretariat, Dahlan menyebut meski terbilang lebih lambat ketimbang yang lain, namun digitalisasi harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari yang lain.
Jargon berkemajuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah tidak boleh hanya dipekikan, tapi juga diimplementasikan dalam karya nyata. Muhammadiyah serta organisasi otonomnya jangan mau terus berada di buritan atau belakang peradaban dan teknologi informasi.
“saudara Tapak Suci kita harus menatap kedepan, kita harus merencanakan apa yang ada dan akan terjadi di depan,” ucapnya.
Dahlan juga mengutip semboyan yang dimiliki oleh Tapak Suci “Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”. Menurutnya ini semboyan yang bagus untuk dipegang dan dikuatkan di tengah masyarakat seperti sekarang ini.