DEMAKMU.COM | Kudus – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) menggelar bedah buku yang mengangkat tema “Dilema Purifikasi Muhammadiyah antara Progresivisme dan Konservatisme”. Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta terdiri dari dosen dan mahasiswa, menunjukkan antusiasme terhadap tema yang diangkat.
Rektor UMKU, Dr. Edy Soesanto, menyampaikan apresiasi atas kegiatan bedah buku ini sebagai wujud penguatan literasi dalam kalangan akademisi dan mahasiswa dalam konteks pemikiran Islam. Ia menekankan pentingnya pembahasan mengenai Muhammadiyah yang ramah dan berbudaya, sesuai dengan semangat kemajuan Islam di Indonesia.
Dalam bedah buku tersebut, Direktur Media dan Publikasi Suara Muhammadiyah, Isngadi Marwah Atmadja, menegaskan bahwa Muhammadiyah lahir dengan tujuan memudahkan umat Islam dalam menjalani kehidupan, baik dalam ibadah maupun muamalah. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai dakwah yang mengutamakan kemudahan, keluwesan, dan kemanusiaan.
Pembedah buku, Riska Himawan, menyoroti pentingnya pendekatan yang bersahabat dengan budaya dalam proses purifikasi Muhammadiyah. Menurutnya, nilai-nilai budaya yang sejalan dengan ajaran Islam perlu diangkat dan disentuh dalam proses dakwah agar pesan dakwah terasa lebih lembut dan humanis.
Penulis buku, Kiai Tafsir, menjelaskan bahwa Muhammadiyah tidaklah mengubah dalil-dalil agama, melainkan hanya mengubah pandangan dan cara pemahaman yang lebih progresif. Sebagai contoh, Tafsir mengilustrasikan perubahan pandangan terhadap air suci dalam ajaran Islam, di mana Muhammadiyah memperkenalkan air wudu dari kran sebagai tajdid ilmu agama yang diiringi dengan pengetahuan kesehatan.
“Dua kulah itu ada dalilnya dan suci, tapi kran selain suci juga sehat. Itulah contoh tajdid ilmu agama beriringan dengan ilmu kesehatan,” jelas Tafsir.
Melalui bedah buku ini, peserta diharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang konsep tajdid dalam Muhammadiyah, yang tidak hanya sekadar mengubah pandangan, tetapi juga membawa pesan kemanusiaan dan kemajuan Islam yang inklusif.
Editor : M Taufiq Ulinuha