DEMAKMU.COM | JAKARTA – Meski umat manusia telah memasuki zaman teknologi yang canggih, nyatanya di Indonesia kepercayaan terhadap tahayul masih kuat. Sebagai contohnya, saat ini masih banyak masyarakat yang tertipu oleh oknum yang mengatasnamakan dukun atau paranormal.
Sebulan terakhir, isu perdukunan di Indonesia juga naik akibat perseteruan antara seorang pesulap yang membongkar kedok para dukun berlabel agama. Hal ini membuktikan bahwa tugas para dai, agamawan, hingga lembaga pendidikan masih perlu diperkuat lagi.
Menanggapi isu yang sedang terjadi, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Tri Sundani menyebut warga Muhammadiyah relatif memiliki imun yang kuat sehingga tidak mudah tertipu oleh dukun. Di lapangan, juga hampir tidak ada kasus warga Muhammadiyah yang tertipu oleh dukun. Baik untuk berobat atau untuk berkonsultasi.
“Kenapa warga Muhammadiyah jarang jadi korban? Karena Muhammadiyah mengedepankan akidah, hadis-hadis yang sahih dan menjauhi hal-hal yang syirik dan tidak rasional atau tidak masuk akal. Orang Muhammadiyah kan kritis sehingga tidak mudah tertipu hal-hal semacam itu,” jelas Agus saat dijumpai langsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis (11/8).
Terkait perdukunan, Agus menegaskan bahwa di dalam Islam ada larangan yang jelas agar tidak mendatangi mereka atau menggunakan jasa mereka karena dekat dengan kemusyrikan. Soal ilmu sihir atau santet, dirinya juga mengatakan bahwa hal tersebut memang ada meski manusia telah memasuki zaman teknologi seperti sekarang. Di zaman dahulu, Nabi Muhammad Saw bahkan juga pernah mendapatkan santet atau sihir dari Yahudi sehingga diturunkanlah Surat An-Nas dan Al-Falaq.
Kepada masyarakat, Agus berpesan agar jika mendapatkan suatu masalah terkait kesehatan, sebaiknya memprioritaskan diri untuk pergi ke rumah sakit dahulu.
“Pesan untuk masyarakat, kalau sakit dan lain sebagainya berobatnya ke rumah sakit, kalau kemudian memang ada gejala non medis, itu bisa ruqyah yang syar’iyah. Misalnya ada kasus kesurupan, sihir dan lain-lain,” pungkasnya. (afn)