DEMAKMU.COM | PUSAT – SIDOARJO – Cara pandang yang keliru terhadap bencana niscaya mengakibatkan respon yang keliru dan justru malah mengakibatkan terjadinya bencana ganda. Demikian ungkap Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Budi Setiawan.
Dalam acara Lokakarya dan Pelatihan MDMC di Sidoarjo, Sabtu (25/6) itu, Budi lantas mengingatkan umat muslim, lebih-lebih relawan kemanusiaan untuk memiliki pemahaman yang benar, kemampuan berkomunikasi dan memahami perbedaan psikologi masyarakat sebelum turun ke lokasi bencana.
Hal ini kata dia diperlukan agar para relawan tidak bersikap superior atau justru melukai hati para penyintas bencana. Apalagi sampai menganggap suatu bencana yang terjadi adalah azab atas perilaku tertentu bagi masyarakat di lokasi bencana tersebut.
“Maka perlu pelurusan cara pandang masyarakat terhadap bencana agar kita bisa merespon secara benar dan bermanfaat. Jangan mentang-mentang kita jadi relawan lalu merasa berjasa. Ingat, ada etika yang harus kita tunjukkan,” pesan Budi.
Pendekatan humanis sesuai ajaran Islam yaitu Rahmatan lil ‘alamin kata dia harus menjadi jiwa para relawan agar bersikap penuh kasih dan sayang.
“Mengelola bencana harus dari pra bencana. Tapi ketika bencana itu sudah terjadi ya kita lakukan tanggap darurat. Tolong dulu, evaluasinya besok. Jangan sampai lokasi, kita malah marah-marah duluan,” ingatnya. Prioritas penanganan terhadap kelompok rentan kata dia juga diperlukan dalam penanganan bencana.
“Ini yang kemudian kita harus lihat dengan maqashid hifzun aql. Sehigga orang kena musibah jangan sampai dituduh lagi maksiat dan lain-lain karena ini akan mengakibatkan bencana ganda,” tegasnya. (afn)