DEMAKMU.COM | Semarang – Melanjutkan kegiatan Halalbihalal, Pengarahan dan Pengukuhan UPP PWM Jawa Tengah Periode 2022-2027, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Drs. KH. Jumari menyampaikan Paham Islam Berkemajuan, Kamis (18/5/2023).
Kegiatan yang dihelat di GKB II Universitas Muhammadiyah Semarang ini diikuti oleh 500-an pengurus dan anggota UPP PWM Jawa Tengah, baik dari unsur majelis, lembaga, maupun biro.
Dalam rangka menguatkan paham ideologi para pengurus dan anggota UPP PWM Jawa Tengah, terdapat agenda penyampaian Paham Islam Berkemajuan.
Dalam pemaparannya, Drs. KH. Jumari menyampaikan bahwa Paham Islam Berkemajuan ini menjadi dasar dari berbagai program yang akan dijalankan oleh seluruh UPP.
“Akhir-akhir ini terdapat fenomena menisbikan agama. Fenomena yang menghilangkan agama dalam sendi-sendi kehidupan. Sehingga tauhid menjadi hal yang mendasar di dalam Paham Islam Berkemajuan,” ucap Ketua PDM Kabupaten Magelang Periode 2015-2022 itu.
Ia menyampaikan bahwa orang bertauhid itu tidak kemaki dan tidak clila-clili. Orang bertauhid tidak minder, namun tidak merasa ‘kuat’, melainkan sedang-sedang saja.
“Orang sombong itu tidak disukai, termasuk oleh orang yang sombong. Maka orang Muhammadiyah itu sedang-sedang saja,” imbuhnya.
Tauhid, menurutnya, merupakan inti risalah Islam dan tercermin dalam perbuatan nyata. Tauhid merupakan keyakinan kepada bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan dan memelihara alam semesta, dan hanya Allah yang patut disembah.
Tauhid juga bermakna pembebasan manusia dari paham kemusyrikan, percampuran, dan kenisbian agama. Bertauhid juga berarti menyemai benih-benih kebenaran dan kebaikan, seperti : perdamaian, keadilan, kemaslahatan, dan kesejahteraan.
“Bagi Muhammadiyah, hasil pemikiran itu nisbi, masih bisa dikoreksi. Namun Al-Qur’an itu mutlak, sudah tidak bisa diganggu gugat,” ungkap Jumari.
Ia melanjutkan, bajwa tuhid murni mengadirkan ketulusan dan membuang jauh kesombingan dan penggunaan segala cara untuk mengejar dan keyakinan yang hanya berjangka pendek dalam topeng kesalehan.
“Sunah Rasul itu ada banyak, tidak hanya nikah saja. Maka itu yang harus kita implementasikan,” kata Kiai Jumari diikuti gelak tawa para peserta.
Paham Islam Berkemajuan juga menghidupkan ijtihan dan tajdid. Ijtihad dihidupkan melalui pemanfaatan akal dan ilmu pengetahuan yang dilakukan terus menerus agar melahirkan pemahaman yang sesuai dengan tujuan agama dan dengan problem-problem yang dihadapi oleh umat manusia.
Menurut Kiai Jumari, ijtihad tidak berhenti pada tataran pemikiran, tetapi berlanjut pada bagaimana mewujudkan ajaran agama dalam semua lapangan kehidupan. Baik indiviu, masyarakat, umat, bangsa, maupun kemanusiaan universal.
Dalam sikap sosial warga Muhammadiyah, juga terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti : tegas dalam pendirian, luas dalam wawasan, luwes dalam bersikap, menghargai perbedaan pandangan dan pendapat, menolak penkafiran (takfiri) terhadap sesama muslim, memajukan dan menggembirakan masyarakat, memahami realitas dan prioritas, menghindari fanatisme berlebihan terhadap kelompok atau paham agama tertentu, dan memudahkan pelaksanaan ajaran agama.