DEMAKMU.COM | SURAKARTA – Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 Sofyan Anif menegaskan peserta dan penggembira harus sudah menjalani vaksinasi booster atau vaksin ketiga.
“Kita sudah sejak sekarang ini memberi informasi kepada semua peserta maupun penggembira sudah harus booster, vaksin tiga,” kata Prof Sofyan Anif, dalam keterangan pers yang diterima redaksi Muhammadiyah.or.id, Selasa (6/9).
Ia menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan RS PKU Muhammadiyah se Indonesia untuk mendirikan rumah sakit darurat di Kota Solo. “Selain di semua titik penjemputan di Solo, Jogja, Semarang, bandara itu ya, kita juga menyediakan layanan kesehatan. Peserta datang, kita cek kesehatannya dan memberi makan, kita briefing termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dilalui selama muktamar baru kita antar ke penginapan,” terang Guru Besar Pendidikan UMS tersebut.
Sekretaris Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48, Bambang Sukoco menambahkan, kebijakan harus sudah ikut booster atau vaksin ketiga bagi peserta dan penggembira itu mengacu pada imbauan Panitia Pusat dan PP Muhammadiyah.
“Kebijakan kita mengacu kepada kebijakan yang dikeluarkan Panitia Pusat dan juga arahan dari PP Muhammadiyah dan MCCC bahwa yang hadir ke Solo tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dan harus sudah booster dan itu kemarin sudah ditetapkan, dan seperti apa yang disampaikan Pak Ketum, ‘datang sehat pulang sehat’ semoga nanti bisa berjalan lancar,” jelasnya.
Mengenai kaitan peserta muktamar yang didominasi peserta sepuh dengan kondisi kesehatan mereka, Bambang Sukoco menyampaikan, panitia sudah mengantisipasi hal tersebut di bagian registrasi. “Di registrasi itu ada petunjuk misalnya namanya si A, umur berapa, punya riwayat penyakit apa, sudah dipetakan, selain yang bersangkutan membawa obat sendiri-sendiri,” ujar Bambang Sukoco.
“Tentunya kami sudah mengarahkan, (peserta) yang datang ke Solo untuk berada dalam kondisi sehat. Tetapi kan mungkin ada juga riwayat penyakit, itu kemarin telah dipetakan di registrasi, Insha Allah akan memberi solusi untuk antisipasi kalau misalnya kesehatan peserta terganggu karena tadi ada riwayat-riwayat (penyakit),” sambungnya.