DEMAKMU.COM | SOLO- Pagelaran Teatrikal dan Refleksi menjadi momentum semarak Milad ke-109 Muhammadiyah yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa tengah selaku tuan rumah Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022 mendatang. Acara ini berlangsung meriah digedung edutorium Univesritas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan mengusung tema “Berkhidmat Sampai Akhir Hayat”, pada sabtu (20/11/2021).
Acara dilaksanan secara daring melalui teleconference zoom meting dan siaran langsung melalui chanel Youtube PWM Jateng, Instagram lensamu, Faceebok Persyarikatan Muhammadiyah, dan TVMU. Sedangkan secara luring terpusat di gedung edutorium UMS. Adapun peserta dalam acara ini mecapai lima ratus ribu yang berasal dari warga Muhammadiyah Jawa Tengah dan nasional.
Pembukaannya dimulai dengan pembacaan kalam illahi oleh Nur Raisah Ulinuha, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya. Selain itu, adanya sambutan dari Ketua PWM Jawa Tengah, Rektor UMS, Gubernur Jawa Tengah, dan pidato Iftitah dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta refleksi Milad ke-109 Muhammadiyah oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kemudian ditutup dengan Countdown Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah .
Sesuai dengan namanya, acara ini dimeriahkan oleh penampilan teatrikal dan Marching Band yang membawakan Jingle Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 dengan sangat memukau. Namun, adanya kegiatan ini juga tidak terlepas dari adanya support dari berbagai pihak.
”Pagelaran teatrikal dan refleksi Milad 109 tahun muhammadiyah bisa terselenggara karena adanya support dari berbagai pihak. Salah satunya support dari walikota yang memberikan ijin untuk terselenggaranya acara ini,” ujar Kyai Tafsir selaku Ketua Umum PWM Jawa Tengah.
Sesuai tema Milad yang dipilih oleh pimpinan pusat muhammadiyah “Optimis Hadapi Covid-19 : Menebar Nilai Utama”, Pimpinan Muhammadiyah Jawa Tengah tidak hanya optimis menangani covid 19, tapi juga optimis menyelenggarakan muktamar muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2022
“Berkhidmat sampai akhir khayat”, tema yang diambil sebagai bentuk refleksi dan kontemplasi untuk mengenang para pemimpin, teman, dan saudara yang telah mendahului kita pada saat covid melanda. Pagelaran teatrikal digawani oleh pemain yang berbasis pondok pesantren.
Salah satu pengiring musik ialah grup musik seram I Bagelen, KH Dan dung Danani. Beliau merupakan seorang Kyai dan juga seorang musisi. Teatrikal ini juga didukung oleh santriwan dan santriwati dari SMA Trensainsce Sragen, santriwan dan santriwati Dari Ponpes Manafiul Ulum Boyolali, dan santriwan dan santriwati dari MBS prambanan. PWM jateng juga mengapresiasi untuk seluruh pihak terkait atas terselenggaranya pagelaran ini. (Dinul)