DEMAKMU.COM | Solo – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jateng menggelar Baitul Arqam Madya ( BAM ) perdana. Bertempat di Gedung Pesantren Mahasiswa UMS acara berlangsung selama 3 hari (30/9 – 02/10).
BAM diikuti 55 peserta yang berasal dari perwakilan daerah di Jawa Tengah. Acara BAM sebagai bagian dari program perkaderan dalam upaya penguatan kaderisasi Pemuda Muhammadiyah di Jawa Tengah.
Mengusung tema “Masifikasi Perkaderan Menuju Progresifitas Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Yang Unggul dan Bermartabat” acara BAM menekankan pada penguatan ideologi serta kemampuan menghadirkan program kemandirian bagi Pemuda Muhammadiyah.
Eko Pujiatmoko, Ketua PWPM Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan kehadiran para kader Pemuda Muhammadiyah menjadi tonggak sistem kaderisasi yang lebih baik.
“Kami meminta kepada bidang kader untuk dapat melaksanakan BAM minimal 2 kali dalam periode ini” ujarnya. Dirinya mengingatkan bahwa dalam putusan Tanwir Pemuda Muhammadiyah di Manado mengamanatkan untuk setiap level pimpinan dapat menggelar Baitul Arqom minimal 2 kali.
“Kami menargetkan di Jawa Tengah ada 200 kader yang sudah tersertifikasi Baitul Arqom Madya” pungkasnya.
Kajian Sekatenan Di Sitinggil Kasunanan Surakarta Oleh Narasumber KH. Dr. Tafsir M.Ag
Kolaborasi Keraton Surakarta
Sebagai wujud aplikasi kemampuan dalam berjejaring, PWPM Jawa Tengah mengajak para peserta BAM untuk bersilaturahmi dengan kraton kasunanan Surakarta Hadiningrat sebagai entitas pemangku kebudayaan yang berpengaruh di wilayah Jawa.
Peserta diajak berkeliling melihat koleksi peninggalan kejayaan Kasunanan Surakarta serta mengikuti gelaran kajian Sekatenan yang diikuti pemangku lembaga adat Kasunan Surakarta, abdi dalem dan peserta Baitul Arqom madya. Dengan mengangkat tema strategi membangun peradaban kebudayaan Islam.