DEMAKMU.COM | PONOROGO – Beraktivitas di Muhammadiyah bukan hanya memiliki aspek keduniaan saja, tetapi juga ada aspek akhirat. Oleh karena itu, aktivis Muhammadiyah perlu melakukan spiritualisasi atas segala kegiatan yang dilakukan.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto pada, Ahad (30/1) di acara Pengajian Ahad Pagi Al Manar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).
Spiritualitasi, imbuh Agung, bisa dimaknai sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWt atau taqarrub ilallah. Selain untuk meningkatkan kepekaan ruhani, laku mendekat kepada Allah juga merupakan aktivitas manusia yang sangat disukai oleh Allah.
Maka para aktivis Muhammadiyah dalam mendekatkan diri kepada Allah atau melakukan spiritualisasi bisa melalui pengamalan ibadah-ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Menurut Agung pengamalan itu tidak boleh dibalik dengan mengutamakan yang sunnah baru yang wajib.
“Taqarrub itu dilakukan yang pertama dan yang utama melaksanakan kewajiban-kewajiban, kemudian kalau kita ingin menaikkan derajatnya menjadi kekasihnya, menjadi kecintaannya adalah dengan terus-menerus melanggengkan amalan-amalan sunnah,” ungkapnya.
Agung menekankan, bahwa apabila seorang hamba ingin menstatuskan dirinya sebagai kekasih Allah harus senantiasa merawat amalan ibadah sunnah harian. Jika status kekasih Allah sudah didapatkan, maka Allah SWT akan menjaga kebaikan pada diri seorang hamba tersebut.
Pemahaman tersebut berbeda dengan pemahaman yang dipakai oleh kelompok Tasawuf yang memahami potongan Hadis Qudsi “kuntu sam’ahu alladzi yasma’u…..dst” dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tersebut, bahwa Allah menjadi telinga dan mata seorang kekasihnya.
“Bukan Allah menjadi pendengarannya, tetapi Allah akan menjaga pendengarannya, sehingga menjaga pendengarannya adalah dia tidak akan mendengarkan hal-hal yang tidak baik, yang negatif, yang kemudian akan menyebabkan dia jauh dari Allah SWT.” Ungkapnya mengutip pendapat Ulama Hadis.
Selain itu, keuntungan lain yang didapatkan ketika seorang hamba dari statusnya sebagai kekasih Allah SWt adalah setiap permintaan atau doa yang dipanjatkan akan dengan mudah dikabulkan oleh Allah SWT, termasuk ketika dirinya meminta perlindungan pasti akan Allah kabulkan.
Selain dua jalan tersebut, cara mendekatkan diri kepada Allah SWT juga bisa melalui mengabdikan diri di jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), termasuk mendekatkan diri kepada Allah melalui harta yang dimilikinya.
“Ini adalah jalan masing-masing untuk mendekatkan diri kepada Allah yang dilakukan oleh masing-masing memiliki pilihan masing-masing,” imbuh Agung.
Agung menambahkan banyak cara untuk menstatuskan diri menjadi kekasih Allah, termasuk bagi ibu-ibu yang mengalami kesulitan pembagian waktu karena harus merawat anak-anak, maka jalan taqorrub ilallah-nya adalah melalui kegiatannya dalam merawat anak-anak sehingga menjadi anak salih dan memiliki dasar agama yang kuat.