DEMAKMU.COM | DEMAK – Pasca Gelaran Musyawarah Wilayah Beberapa waktu yang lalu di Kota Tegal Jawa Tengah, regenerasi pimpinan akan dilanjutkan dilevel daerah, salah satunya adalah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Demak. Kegiatan Regenerasi ini dilaksanakan pada momentum Musyawarah Daerah ke 10 atau Periodesasi Muktamar 48. yang penentuan tanggalnya akan dibahas dalam forum Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSYPIMDA) PDM Demak Tanggal 19 Maret 2023 mendatang.
Musyda yang sejatinya adalah permusyawaratan Muhammadiyah tertinggi di level daerah memiliki agenda penting diantaranya adalah Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) , Progress report dan pergantian kepemimpinan.
Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Demak Ananda Widitomo berkomentar perihal pergantian Kepemimpinan saat Musyda esok menyampaikan bahwa PDM Demak yang akan datang harus di isi oleh kader yang kober dan qualifed. Menurut Sekum PDPM Demak tsb Persyarikatan Muhammadiyah Demak sebagai organisasi dakwah harus diisi oleh orang – orang yang memiliki waktu untuk Muhammadiyah.
“ Muhammadiyah Kabupaten Demak sudah semestinya dipimpin oleh beliau-beliau yang punya cukup waktu untuk mengurus persyarikatan , Amal Usaha dan umat. Tidak cukup kalau hanya pinter, bener, lan gelem tetapi juga kudu kober. Maksudnya kober adalah punya waktu untuk mengurus Muhammadiyah secara sungguh-sungguh dan serius melaksanakan amanah persyarikatan” – Ujar Ananda
Mahasiswa Sarjana Universitas Muhammadiyah Kudus ini juga menambahkan bahwa Muhammadiyah Kabupaten Demak memerlukan pimpinan yang memiliki integritas tinggi, tidak menjadikan Muhammadiyah sebagai tempat mencari makan, serta tidak menjadikan jabatan tersebut sebagai batu loncatan untuk menjadi pimpinan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Tentu yang dibutuhkan adalah pimpinan yang bisa menghidup-hidupi Muhammadiyah, bukan mencari hidup di Muhammadiyah. Maka saya kira Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Demak perlu kembali ke aturan main yang ada, salah satunya tidak merangkap sebagai Pimpinan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM),” imbuhnya.
Ananda Widitomo juga menambahkan bahwa Muhammadiyah Kabupaten Demak harus dipimpin oleh kader yang lahir, tumbuh dan berkembang secara murni dari rahim Muhammadiyah. Kemurnian ideologi menjadi hal yang harus diperhatikan. Terlebih di Muhammadiyah Demak. hari ini tersedia banyak kader yang lahir dan tumbuh dari Ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah seperti IPM, Pemuda Muhammadiyah, HW dan Tapak Suci.
“Muhammadiyah Demak harus dipimpin oleh kader Paripurna Qualifed. Jangan sampai diisi oleh mualaf Muhammadiyah atau bahkan orang yang tidak tau Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri,” tegas Ananda.
“Hari ini kita melihat banyak tokoh mumpuni yang lahir dari ortom, ada Kyai Suali Ketua PDM Demak yang lahir dari Pemuda Muhammadiyah, ada ayahanda Samawi Abduh, S.IP. aktivis IPM, ayahanda Slamet Supriyadi Aktivis Tapak Suci, dan masih banyak lagi kader – kader mumpuni yang lahir dari Organisasi Otonom Muhammadiyah ” kata Ananda
Menurutnya Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Demak harus diisi oleh orang-orang yang lahir dari Ortom dan akar rumput Muhammadiyah yakni dari ranting dan cabang.
“Semoga tidak ada celah (dalam Musyda) yang berpeluang ditungganggi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu yang tidak memiliki komitmen keberpihakan kepada Muhammadiyah dan Ortom,” pungkasnya.
Kontributor : Bidang Media PDPM Demak
Editor : Diah Putri (Redaksi)