TEMANGGUNG — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan peran Muhammadiyah sebagai pelopor dalam berbagai bidang kemajuan bangsa. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang dirangkai dengan peresmian Gedung Zam-Zam RS PKU Muhammadiyah Temanggung pada Sabtu (23/11).
“Muhammadiyah telah mempelopori dakwah pencerahan dengan pedoman keagamaan yang sejalan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, tanpa meninggalkan tantangan zaman,” ujar Haedar. Pendekatan ini, lanjutnya, menjadikan Muhammadiyah tetap relevan dalam menjawab berbagai persoalan umat.
Di bidang pendidikan, Muhammadiyah dikenal membangun sistem pendidikan modern dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Beberapa lembaga pendidikan Muhammadiyah bahkan diakui sebagai yang terbaik di Indonesia.
Selain itu, Muhammadiyah melalui organisasi perempuan ‘Aisyiyah turut memperjuangkan kemajuan perempuan dengan membuka akses pendidikan formal yang berkualitas, mengubah paradigma perempuan yang sebelumnya terbatas.
Dalam sejarahnya, Muhammadiyah juga menunjukkan kontribusi besar bagi masyarakat, seperti inisiatif KH Ahmad Dahlan yang mengubah arah kiblat masjid dengan dasar ilmu pengetahuan. “Meski awalnya mendapat perlawanan, upaya tersebut akhirnya diterima luas karena kokohnya basis keilmuan,” kata Haedar.
Apa yang dilakukan Muhammadiyah, tambah Haedar, sering kali berada di luar kelaziman, tetapi berlandaskan semangat Al-Qur’an dan Sunnah. Tidak mengherankan jika banyak pihak mengapresiasi kiprah Muhammadiyah. “Media nasional bahkan membuat survei dan menyebut Muhammadiyah mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat, terutama dalam menjaga keberagaman dan semangat kenegaraan,” jelasnya.
Prestasi Muhammadiyah tak hanya dirasakan di dalam negeri. Di tingkat global, amal usaha Muhammadiyah telah berkembang, seperti Muhammadiyah Australia College di Australia dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Malaysia.
Seiring perjalanannya yang telah melampaui satu abad, Muhammadiyah terus menjadi organisasi Islam terdepan di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga mengumumkan pelaksanaan Sidang Tanwir Muhammadiyah pada 4-6 Desember 2024 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kenapa di Kupang? Di kawasan timur, Muhammadiyah adalah satu-satunya organisasi Islam yang eksis dengan peran besar bagi masyarakat,” jelas Haedar. Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), salah satu amal usaha Muhammadiyah di sana, memiliki sekitar 80% mahasiswa beragama Kristen. Bahkan, universitas ini kerap dijuluki ‘Universitas Muhammadiyah Kristen’.
Pengaruh Muhammadiyah di kawasan timur Indonesia juga terlihat dari alumninya yang menempati posisi strategis. Walikota Jayapura sekaligus calon gubernur Papua, Benhur Tomi Mano, adalah lulusan SMP Muhammadiyah. “Bahkan, ada pendeta yang merupakan alumni sekolah Muhammadiyah,” kata Haedar.
Muhammadiyah dengan amal usaha dan semangat pencerahannya terus menunjukkan kontribusi nyata bagi bangsa, memperkuat posisinya sebagai gerakan Islam yang membawa perubahan positif di berbagai bidang.