BANTUL – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan posisi ilmu dalam islam yang dapat ditelusuri melalui ayat-ayat Al Quran.
“Kalau kita membaca ayat-ayat Al Quran, kita mendapatkan penjelasan yang sangat luas tentang ilmu, orang-orang yang berilmu, bagaimana akhlak orang-orang yang berilmu itu dan berbagai hal yang berkaitan dengan perolehan ilmu,” jelas Mu’ti.
Hal itu disampaikannya dalam sesi materi Pengajian Ramadan 1446 H Bagi Dosen dan Pegawai Struktural Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hari kedua, bertempat di Masjid KH Ahmad Dahlan UMY pada Rabu (19/3).
Menurut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini dari pengkajian sejarah, Al-Alaq merupakan wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW yang berbicara tentang ilmu dan bagaimana proses perolehannya.
“Ketika kita membaca perintah yang pertama adalah perintah membaca. Membaca adalah proses di mana kita ini mengkaji, mempelajari dan meneliti berbagai hal dalam kehidupan kita,” katanya.
Mengutip Quriash Shihab, ia menjelaskan kata iqra yang berarti perintah membaca tidak disertai dengan objek. Tapi, yang disebutkan adalah bagaimana proses membaca terjadi. Karena tidak memiliki objek, maka iqra di situ artinya tidak sekadar reading the text (membaca teks), tapi juga membaca sesuatu yang tidak berupa teks.
“Sehingga iqra dapat diterjemahkan dengan reading the text or reading without text (membaca teks atau membaca tanpa teks). Sehingga dia menyebut termasuk iqra itu adalah meneliti, mengumpulkan fakta-fakta yang dia kaitkan dengan surat Al Qiyamah,” tambahnya.
Ia melanjutkan, makna iqra dalam penelusuran demikian, dapat memberi pemahaman yang luas mengenai iqra untuk perintah membaca.
“Karena itu, kita segera menemukan bagaimana ketika Quran memerintahkan kita memperhatikan peristiwa-peristiwa di alam semesta sebagai proses reading (membaca). Tetapi membaca berbagai peristiwa,” jelasnya. (adit)