Selain melaksanakan salat Idul Fitri dengan penuh khidmat, terdapat beberapa amalan sunnah yang disarankan sebelum dan sesudah salat Id di lapangan terbuka. Berikut adalah amalan-amalan tersebut:
1. Makan Sebelum Salat Idul Fitri dan Setelah Salat Idul Adha
Sebelum berangkat salat Idul Fitri, dianjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak mengira bahwa hari tersebut masih dalam keadaan berpuasa. Sebaliknya, pada hari Idul Adha disarankan untuk tidak makan terlebih dahulu dan baru memakan daging kurban setelah pulang. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Buraidah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak berangkat pagi pada hari raya Idul Fitri kecuali setelah makan terlebih dahulu, sementara pada Idul Adha beliau baru makan setelah pulang dan memakan hasil penyembelihan kurban.
2. Mengenakan Pakaian Terbaik dan Memakai Wangi-Wangian
Amalan ini mengandung pesan untuk menghiasi diri dengan yang terbaik dalam dua hari raya tersebut. Rasulullah SAW selalu memakai pakaian terbagus pada hari raya, serta memberikan wewangian pada pakaian yang dipakai. Ini sejalan dengan hadis riwayat Ja’far bin Muhammad dari ayahnya yang menyatakan bahwa Nabi SAW memerintahkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik pada dua hari raya dan menyembelih binatang yang paling berharga.
3. Berangkat ke Tanah Lapang dengan Sejadah Masing-Masing
Sebelum salat Id, disunahkan untuk berangkat ke tanah lapang dengan membawa sejadah masing-masing. Ketika berangkat, dianjurkan untuk berjalan kaki sambil membaca takbir. Selain itu, pada saat kembali, hendaknya mengambil jalan berbeda dari jalan yang dilalui saat berangkat. Hal ini dapat menambah kebahagiaan dan kesan yang berbeda karena bertemu dengan orang-orang yang berbeda juga. Dalilnya adalah hadis riwayat Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah yang menceritakan kebiasaan Nabi SAW dalam berangkat dan kembali dari salat Id.
4. Kehadiran Umat Islam di Tempat Salat
Seluruh umat Islam, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak, termasuk perempuan yang sedang haidh, dianjurkan untuk hadir di tempat salat di tanah lapang. Namun, perempuan yang sedang haidh harus memisahkan diri dari tempat salat dan tidak turut melakukan salat. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ummu ‘Athiyyah yang menceritakan bahwa umat Islam diperintahkan menghadiri salat Id, sementara perempuan yang sedang haidh dipisahkan dari tempat salat.
5. Menyebarkan Kebahagiaan dan Memberikan Zakat Fitrah
Pada hari raya, tidak boleh ada umat Islam yang kekurangan dan kelaparan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menyebar kebahagiaan dengan salam, senyuman, dan silaturrahim. Selain itu, ada ketentuan zakat fitrah agar semua umat bisa merasakan kebahagiaan pada hari tersebut, sesuai dengan hadis yang menyatakan bahwa setiap kaum memiliki hari raya sendiri dan hari raya Idul Fitri adalah hari raya umat Islam.
Editor : M Taufiq Ulinuha