GRESIK – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyoroti peran Muhammadiyah sebagai organisasi yang tidak hanya memberikan manfaat bagi umat Islam, tetapi juga bagi masyarakat luas tanpa memandang agama.
Hal itu disampaikan oleh Anwar pada Senin (23/12) dalam Tabligh Akbar Milad ke-112 Muhammadiyah di Masjid At Taqwa KH. Kholil Gresik, Jawa Timur. Anwar Abbas menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki visi besar untuk membangun bangsa.
Ia mengutip contoh Universitas Muhammadiyah Kupang, di mana 80% mahasiswanya berasal dari kalangan non-Muslim. “Ketika lagu ‘Sang Surya’ dibawakan, anak-anak dari berbagai agama turut menyanyikannya. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah hadir untuk semua umat dan bangsa,” ujarnya.
Ia juga menceritakan pengalaman mengunjungi perguruan tinggi Muhammadiyah di Papua, di mana mahasiswa membayar uang kuliah tidak dengan uang, melainkan dengan hasil bumi seperti singkong.
Hal ini, menurutnya, mencerminkan semangat Muhammadiyah untuk melayani tanpa pamrih, bahkan dalam kondisi keterbatasan. Anwar Abbas mengingatkan audiens untuk tidak terlena dengan pujian yang datang dari dalam maupun luar negeri.
“Pujian kadang bisa menjerumuskan kita. Jangan sampai kita merasa puas sehingga lupa untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri,” katanya.
Menurutnya, Muhammadiyah harus menghadapi berbagai tantangan dengan pendekatan yang seimbang, yakni menggunakan hati, akal, dan iman. Ia menegaskan pentingnya menjadikan firman Allah dan sabda Rasul sebagai tuntunan dalam setiap langkah.
“Hati dan otak kita harus diterangi oleh firman Allah dan sabda Rasul. Tanpa itu, hati kita akan membeku dan mudah ditunggangi hawa nafsu,” tegasnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa tugas Muhammadiyah tidak hanya berhenti pada usaha memperbaiki diri, tetapi juga berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
“Kita harus terus berjuang untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik bagi semua orang,” tambahnya.
Anwar Abbas menutup pidatonya dengan mengajak para anggota Muhammadiyah untuk selalu berkomitmen pada nilai-nilai luhur yang diajarkan Islam. Ia berharap agar Muhammadiyah terus menjadi cahaya bagi umat, bangsa, dan dunia.
Pesan ini sekaligus menjadi refleksi atas tanggung jawab besar yang diemban Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang tidak hanya berorientasi pada dakwah, tetapi juga pada pembangunan sosial, pendidikan, dan kemanusiaan.
Dengan komitmen kuat terhadap ajaran Islam dan semangat inklusivitas, Muhammadiyah terus menunjukkan bahwa ia bukan hanya milik umat Islam, tetapi juga menjadi penggerak kemajuan untuk seluruh bangsa.