DEMAKMU.COM | Sukoharjo – Setelah resmi dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. Jum’at lalu (22/9/23), Rakernas Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ditutup dengan Tabligh Akbar bersama Ustaz Dr. (HC). H. Adi Hidayat, Lc., M.A., Ahad (24/9/23).
Mengangkat tema, “Muslim Milenial Bertaut Masjid, Keluarga Tangguh Berbingkai Jamaah” Tabligh Akbar kali ini diselenggarakan di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
Hadir dalam Tabligh Akbar, Ketua PP Muhammadiyah Dr. KH. Sa’ad Ibrahim, M.A., Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., Bendahara PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si. dan para peserta Rakernas Majelis Tabligh yang berasal dari seluruh PWM se-Indonesia
Bendahara PWM Jawa Tengah sekaligus Rektor UMS, Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tabligh Akbar ini diikuti 20.000 jamaah, yang sebagian besar adalah warga Muhammadiyah Jawa Tengah.
Bahkan ia mengungkapkan jika Tabligh Akbar ini lebih banyak (jumlah pesertanya) dari Apel Siaga KOKAM yang diselenggarakan Rabu lalu (20/9/23).
UAH selaku narasumber yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah pada muqaddimah ceramahnya menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Ia menegaskan rasa bangganya bukan karena megahnya bangunan melainkan spirit yang ada di dalamnya
“Dan ini saya kali ketiga berada di sini. Saya bukan bangga dengan megahnya, bukan bangga dengan viralnya Pak Rektor. Tapi saya bangga karena Pak Rektor dan keluarga besar UMS berhasil mentransformasikan dakwah Muhammadiyah yang dimulai dengan dakwah bill isan, transformasi dari retorika bill lisan kepada bill qolam oleh Suara Muhammadiyah, dan UMS menjadikan itu di era milenial dengan dakwah bill bunyan,” ungkap kader Muhammadiah ber-NBM 1025 8405 960 676 itu.
Ia kemudian berseloroh, bahwa pada kali ketiga ia menginjakkan kaki di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS ini, jumlah jamaahnya sangat banyak hingga memenuhi seluruh penjuru gedung termegah di Solo itu.
“Saya ini kok kalau ngeliat sekarang warga Muhammadiyah nggak sama kayak yang di survey itu ya. Ini banyak ini,” ucapnya.
UAH kemudian melanjutkan ceramahnya dengan memimpin seluruh jamaah untuk melantunkan yel-yel.
“Saya tambahin yel-yelnya ya Pak Rektor ya. Kalau saya sebut Muhammadiyah, jawab dengan lantang ya, tiga kali. Banyak, banyak, banyak! Gitu ya! Siap? Muhammadiyah! Banyak, banyak, banyak! Mas tolong videoin, nanti viralin ya! Siap? Muhammadiyah! Banyak, banyak, banyak itu nggak usah pakai insyaallah lagi,” pekik UAH diikuti 20.000 jamaah Tabligh Akbar.
Lantas ia meminta kepada LSI Denny JA untuk merevisi surveynya yang tidak sesuai dengan kondisi rill yang ada saat ini. Bahwa, warga Muhammadiyah secara kuantitas juga sangat banyak.