DEMAKMU.COM |, SURAKARTA — Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah lakukan simulasi pemilihan, Kamis (25/8) di Edutorium UMS yang diikuti oleh perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Solo Raya. Yang berbeda dengan pemilihan di muktamar-muktamar sebelumnya, pada Muktamar ke-48 ini untuk pemilihan dan penghitungan suara pemilih berbasis teknologi digital.
Ketua Panlih Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais menuturkan bahwa sistem pemilihan ini baru pertama kali digunakan oleh Muhammadiyah. Bahkan sistem atau cara pemilihan seperti ini belum pernah digunakan oleh organisasi – organisasi lain dalam menentukan pimpinannya.
“Sistem pemilihan e-voting ini belum pernah digunakan sebelumnya. Ini Muhammadiyah memberikan contoh, di mana pada pemilihan muktamar lalu di Makassar, Muhammadiyah menggunakan pemilihan secara manual, dan penghitungan memakai IT. Kini, kita sudah bisa menggunakan pada keduanya,” ucapnya.
Dahlan berharap, karena ini baru pertama kali digunakan, para Anggota Muktamar dan Tanwir untuk jeli dan seksama ketika menggunakan hak memilihnya. Penggunaan e-voting ini selain untuk efisiensi waktu pemilihan, juga ingin memberi contoh alternatif sistem pemilihan yang sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi informasi. Bahwa sebagai organisasi Islam yang Berkemajuan, tidak boleh tertinggal di belakang peradaban yang maju.
Sementara itu Anggota Panlih Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Budi Setiawan menuturkan bahwa pemakaian dan pengembangan IT dalam sistem pemilihan telah dimulai sejak Muktamar Muhammadiyah di Jakarta tahun 2000. Penggunaan sistem e-voting ini diklaim akan menghemat waktu yang siginifikan, jika memakai sistem sebelumnya akan memakan waktu kurang lebih 4 jam, maka dengan sistem e-voting akan lebih efisien karena memangkas waktu kurang lebih 2 jam.
“Artinya dengan pemilihan IT ini orang tidak lagi menulis di blanko, tetapi tinggal tekan tombol di layar sentuh dan itu menghindari ketidak absahan kartu suara. Dulu orang milih 13 bisa nama double, nah sekarang sudah tidak bisa lagi karena akan ada peringatan,” ungkapnya.
Salah satu perwakilan yang ikut simulasi dari PDM Sukoharjo, mengaku dalam penggunaan sistem pemilihan e-voting tidak begitu menyulitkan. Sebab informasi yang dibutuhkan oleh pemilih untuk memilih pilihannya sudah lengkap. Dia berharap, pada saat pemilihan pada Muktamar ke-48 akan berjalan dengan tertib baik dan tidak mengalami suatu kendala yang berarti.