Semarang – Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM Jawa Tengah, Iwan Junaedi, menyampaikan sejumlah langkah strategis dalam wawancara dengan awak media setelah pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Dikdasmen PNF PWM dan PDM se-Indonesia, Jumat (31/5). Rakornas ini bertujuan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 melalui peningkatan kualitas pendidikan.
“Alhamdulillah pada malam hari ini Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah mengawali pelaksanaan Rakornas. Di dalamnya ada Majelis Dikdasmen PNF PWM Jawa Tengah. Pada kegiatan ini, target utama dari Rakor adalah menciptakan dan menyiapkan generasi emas di tahun 2045 dengan memiliki sekolah unggul,” ujar Iwan Junaedi.
Iwan mengungkapkan bahwa Jawa Tengah telah menargetkan 200 sekolah untuk menjadi sekolah unggul yang masing-masing memiliki lebih dari 400 siswa. “Ini sedang kita siapkan dan itu adalah instruksi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” jelasnya. Dari 200 sekolah tersebut, 90 di antaranya akan disiapkan untuk Program Kelas Internasional (ICP). “Langkah konkret yang kami lakukan adalah menggunakan kurikulum dan bahan ajar dari McGraw Hill, serta mengadakan pelatihan guru dari Amerika,” tambahnya.
Tidak hanya itu, pendampingan pada sekolah-sekolah juga menjadi fokus utama. Iwan menjelaskan bahwa melalui Forum Guru Muhammadiyah (FGM), Jawa Tengah rutin mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Kita tidak hanya menjaga kuantitas siswa, tapi juga kualitasnya,” tegasnya
Dalam upaya branding sekolah unggul, ICP menjadi salah satu model yang diusung. Namun, Iwan menekankan bahwa sekolah unggul tidak harus selalu berbasis ICP. “Sekolah unggul bisa memiliki berbagai model. Besok di Rakornas ini, kita akan merumuskan model sekolah unggul yang sesuai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa Jawa Tengah telah merumuskan kriteria sekolah unggul sejak enam tahun lalu. Kriteria tersebut meliputi jumlah pendaftar yang melebihi kuota, sarana dan prasarana yang memenuhi standar, serta mindset sekolah yang responsif terhadap perubahan. “Kriteria ini sudah mulai diterapkan dan setiap satuan pendidikan di Jawa Tengah diharapkan memiliki setidaknya satu sekolah unggul,” jelasnya.
Iwan juga menyebutkan bahwa meskipun sudah ada sekolah unggul di setiap satuan pendidikan, distribusinya belum merata. “Jumlah sekolah kita ada 1.600, terbanyak di Indonesia. Jadi, jika di provinsi lain baru mulai membuat sekolah unggul, kita sudah memulai dan terus memperluasnya,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Majelis Dikdasmen PNF PWM Jawa Tengah optimis dapat berkontribusi signifikan dalam menciptakan generasi emas 2045 yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional