OGYAKARTA – Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) yang terdiri 172 merupakan potensi jaringan yang besar, selain jumlahnya yang melimpah, lokasinya juga merata di seluruh Indonesia.
Potensi itu menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir harus dimaksimalkan. Kampus-kampus besar harus ber-ta’awun dengan yang lain, sehingga PTMA unggul lebih banyak lagi.
“PTMA tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus saling menguatkan. Oleh karena itu, PTMA harus menjadi satu kesatuan. Kesatuan tidak perlu dipandang sebagai ancaman bagi PTMA, tetapi sebagai potensi untuk saling menguatkan satu sama lain,” tutur Haedar pada Ahad (26/5) di SM Tower.
Haedar berpesan perlu langkah untuk mengangkat PTMA yang berada di tingkatan menengah ke bawah menjadi relatif lebih dekat dengan yang berada di tingkatan atas. Salah satunya adalah dengan menjadi satu kesatuan dan saling menguatkan
Seluruh jaringan kampus Muhammadiyah, imbuh Haedar, di bawah koordinasi PP Muhammadiyah. Maka diperlukan konsolidasi di beberapa bidang untuk mengakselerasi akreditas kampus, dan semakin solid.
“Setidaknya PTMA harus menjalin tiga konsolidasi, yakni konsolidasi keuangan, konsolidasi sistem, dan konsolidasi kebijakan strategis. Dengan begitu, PTMA akan jauh lebih mudah melangkah bersama,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri amanatnya dalam agenda Silaturahmi dan Koordinasi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang diadakan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang diikuti rektor-rektor PTMA ini Haedar berpesan supaya PTMA bergerak lebih progresif.
“Jika kita tidak progresif, kita akan tertinggal. Kita tidak bisa bertahan dengan apa yang ada sekarang, kita tidak bisa terus-terusan ada di zona nyaman,” pungkasnya.