DEMAKMU.COM | DEMAK – Semarang – Peran pemuka agama dipandang sangat penting dalam memberikan tuntunan rohani terkait pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Hal ini terkait dengan maraknya peredaran gelap narkoba di Indonesia, bahkan menyasar ke semua kalangan. Pemuka agama dinilai memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter umat agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2022, Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) bersama FKDM Jateng menyelenggarakan Seminar Narkoba, Rabu (14/).
Dr. KH. Tafsir, M.Ag. selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah berkesempatan menjadi salah satu narasumber seminar tersebut.
“Narkoba adalah musuh abadi manusia, itulah maka Muhammadiyah, NU dan ormas Islam lain sangat bertanggung jawab bagaimana menghindarkan masyarakat dari narkoba, Dan itu upaya yang tidak bersifat sekali waktu, tapi secara terus menerus,” ucap Tafsir dalam pemaparannya.
Ia menambahkan bahwasanya penanggulangan narkoba menjadi hal yang sangat penting, mengingat manusia mudah tergelincir untuk menjadi konsumen narkoba itu sendiri.
“Maka ormas Islam khususnya di Jawa tengah tidak boleh lelah, tidak boleh putus asa, untuk terus menerus bagaimana menyadarkan masyarakat untuk tidak terlibat pada narkoba. Entah itu mengkonsumsi, memproduksi, mengedarkan, maupun hal hal lain yang menyangkut narkoba,” tegasnya.
“Muhammadiyah tidak sekedar hadir pada sisi edukasi, tetapi Muhammadiyah mempunyai perangkat, unit yang menangani narkoba secara langsung, yakni rumah sakit, sehingga hampir semua rumah sakit Muhammadiyah memiliki unit yang bertugas untuk tidak sekedar preventif penanggulangan, pencegahan, tetapi juga penanganan secara langsung para korban narkoba. Walaupun tidak seluruh rumah sakit, tapi salah satunya adalah RS Muhammadiyah Gombong, itu yang menangani korban narkoba,” pungkas Tafsir.
Dalam penyampaiannya, Kyai Tafsir didampingi oleh spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Rahmawati dari RS PKU Muhammadiyah Gombong secara online melalui aplikasi zoom meeting.
dr. Rahmawati menyampaikan beberapa tata laksana yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dalam penanganan pasien pecandu narkoba.
“RS Muhammadiyah telah bekerjasama sama dengan beberapa unit seperti pesantren, serta unit lainnya, yakni melakukan pendampingan sebagai upaya pencegahan penanggulangan narkoba,” jelas dr. Rahmawati.
“Saat ini, RS PKU Muhammadiyah, khususnya PKU Gombong telah melaksanakan tata laksana pasien narkoba mulai dari promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif,” imbuhnya.
Seminar dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2022 tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj. Yasin Maimoen, dengan mengusung tema ” Peran Aktif Ormas Islam dalam Pencegahan Bahaya Narkoba”.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah mengajak para peserta dan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam penanganan penyalahgunaan Narkoba.
“Saya mengajak kawan-kawan di sini, mari kita bersama-sama, terutama kawan-kawan dari Polri yang setiap minggunya menangani sekian kasus Narkoba dengan jumlah orang yang menyandang permasalahan yang tinggi,” jelas Taj Yasin
“Mari kita dorong untuk kampanye anti Narkoba dan anti perjudian,” lanjutnya .
Selain menghadirkan narasumber dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, penyelenggara juga menghadirkan narasumber dari Ketua MUI Jateng KH. Ahmad Daroji , Ketua DPW LDII Jateng Singgih Trisulistiyono, Ketua PW Al Irsyad Al Islamiyyah Jateng dan DIY Najib Gysmar.
Seminar tersebut dihadiri oleh peserta dari FKUB, Ormas Islam serta para tokoh masyarakat. (it)
KH. Tafsir : Muhammadiyah, NU dan Ormas Islam Bertanggungjawab Menghindarkan Masyarakat dari Narkoba
Semarang – Peran pemuka agama dipandang sangat penting dalam memberikan tuntunan rohani terkait pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Hal ini terkait dengan maraknya peredaran gelap narkoba di Indonesia, bahkan menyasar ke semua kalangan. Pemuka agama dinilai memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter umat agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2022, Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) bersama FKDM Jateng menyelenggarakan Seminar Narkoba, Rabu (14/).
Dr. KH. Tafsir, M.Ag. selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah berkesempatan menjadi salah satu narasumber seminar tersebut.
“Narkoba adalah musuh abadi manusia, itulah maka Muhammadiyah, NU dan ormas Islam lain sangat bertanggung jawab bagaimana menghindarkan masyarakat dari narkoba, Dan itu upaya yang tidak bersifat sekali waktu, tapi secara terus menerus,” ucap Tafsir dalam pemaparannya.
Ia menambahkan bahwasanya penanggulangan narkoba menjadi hal yang sangat penting, mengingat manusia mudah tergelincir untuk menjadi konsumen narkoba itu sendiri.
“Maka ormas Islam khususnya di Jawa tengah tidak boleh lelah, tidak boleh putus asa, untuk terus menerus bagaimana menyadarkan masyarakat untuk tidak terlibat pada narkoba. Entah itu mengkonsumsi, memproduksi, mengedarkan, maupun hal hal lain yang menyangkut narkoba,” tegasnya.
“Muhammadiyah tidak sekedar hadir pada sisi edukasi, tetapi Muhammadiyah mempunyai perangkat, unit yang menangani narkoba secara langsung, yakni rumah sakit, sehingga hampir semua rumah sakit Muhammadiyah memiliki unit yang bertugas untuk tidak sekedar preventif penanggulangan, pencegahan, tetapi juga penanganan secara langsung para korban narkoba. Walaupun tidak seluruh rumah sakit, tapi salah satunya adalah RS Muhammadiyah Gombong, itu yang menangani korban narkoba,” pungkas Tafsir.
Dalam penyampaiannya, Kyai Tafsir didampingi oleh spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Rahmawati dari RS PKU Muhammadiyah Gombong secara online melalui aplikasi zoom meeting.
dr. Rahmawati menyampaikan beberapa tata laksana yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dalam penanganan pasien pecandu narkoba.
“RS Muhammadiyah telah bekerjasama sama dengan beberapa unit seperti pesantren, serta unit lainnya, yakni melakukan pendampingan sebagai upaya pencegahan penanggulangan narkoba,” jelas dr. Rahmawati.
“Saat ini, RS PKU Muhammadiyah, khususnya PKU Gombong telah melaksanakan tata laksana pasien narkoba mulai dari promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif,” imbuhnya.
Seminar dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2022 tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj. Yasin Maimoen, dengan mengusung tema ” Peran Aktif Ormas Islam dalam Pencegahan Bahaya Narkoba”.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah mengajak para peserta dan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam penanganan penyalahgunaan Narkoba.
“Saya mengajak kawan-kawan di sini, mari kita bersama-sama, terutama kawan-kawan dari Polri yang setiap minggunya menangani sekian kasus Narkoba dengan jumlah orang yang menyandang permasalahan yang tinggi,” jelas Taj Yasin
“Mari kita dorong untuk kampanye anti Narkoba dan anti perjudian,” lanjutnya .
Selain menghadirkan narasumber dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, penyelenggara juga menghadirkan narasumber dari Ketua MUI Jateng KH. Ahmad Daroji , Ketua DPW LDII Jateng Singgih Trisulistiyono, Ketua PW Al Irsyad Al Islamiyyah Jateng dan DIY Najib Gysmar.
Seminar tersebut dihadiri oleh peserta dari FKUB, Ormas Islam serta para tokoh masyarakat. (it)