Khutbah Jumat: Judi dan Bahayanya bagi Kehidupan
Oleh : Amar Fitrah (Guru SMP Muhamamdiyah Jatinegara, Tegal; Peserta Sekolah Tabligh MT PWM Jawa Tengah)
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ
بَعْدَهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ. قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتّق لله حيث ما كنت وأتبع السيّئة الحسنة تمحوها وخالق الناس بِخُلُقٍ حسنٍ
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita, di antaranya nikmat sehat dan sempat, terutama nikmat iman, Islam. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Kehidupan Dunia yang Sementara
Saudara-saudara seiman yang dimuliakan Allah, kita harus sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Setiap orang pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang terlalu sibuk dengan urusan dunia, seolah-olah lupa bahwa kehidupan ini tidaklah abadi. Kadang kita berharap mendapatkan sesuatu, tetapi harapan itu tidak selalu terwujud seperti yang kita bayangkan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Ali ‘Imran: 185)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia bukanlah tujuan akhir dari hidup kita. Setiap manusia pasti akan meninggalkan dunia ini, namun masih banyak di antara kita yang terlalu sibuk dengan urusan duniawi, seolah-olah lupa akan kehidupan yang kekal di akhirat.
Ujian dan Cobaan dalam Kehidupan
Kehidupan di dunia penuh dengan ujian dan cobaan. Allah Swt. berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)
Allah Swt. tidak menurunkan suatu ujian melainkan sebagai bentuk kasih sayang-Nya agar kita semakin dekat kepada-Nya. Kita dituntut untuk lebih bijak menyikapi dunia, tidak terjerumus dalam arus yang melalaikan kita dari akhirat. Dunia hanyalah sementara, Adapun kehidupan akhirat adalah kekal abadi. Oleh karena itu, setiap amal yang kita lakukan hendaknya selalu mengarah pada ridha-Nya, bukan pada kesenangan dunia yang menipu. Janganlah sampai kita menjadi orang yang rugi karena telah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepada kita.
Bahaya Judi dan Perbuatan Terlarang
Adapun harapan manusia untuk menikmati kehidupan duniawi memang wajar. Namun, dunia ini juga penuh jebakan. Banyak orang yang ingin cepat kaya, tetapi sayangnya, keinginan itu seringkali diikuti oleh tindakan yang salah, seperti judi. Judi, baik online maupun konvensional, adalah perbuatan yang sangat merugikan. Banyak orang yang terjebak dalam perjudian karena ingin mendapatkan keuntungan dengan cara yang mudah, tetapi pada akhirnya mereka justru kehilangan lebih banyak. Allah SWT telah
memperingatkan kita dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah: 90)
Judi, baik online maupun konvensional, adalah perbuatan yang sangat merugikan. Meskipun mungkin ada manfaat kecil, namun kerugian yang dihasilkannya jauh lebih besar. Judi hanya akan menghancurkan kehidupan, menghilangkan keberkahan, dan menjauhkan kita dari rahmat Allah.
Peran Mubaligh dan Penegakan Hukum
Sebagai umat Islam, kita harus saling mengingatkan kepada orang terdekat kita, keluarga, tetangga dll, tentang bahaya judi. Maka Peran para mubaligh (pendakwah) sangat penting dalam memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat. Selain itu, penting bagi kita untuk mendukung upaya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku judi demi mewujudkan masyarakat yang aman dan sejahtera.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Marilah kita kembali kepada ajaran Islam yang murni dan lurus. Mari kita tata kehidupan ini sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan yang hanya akan membawa kita pada kebinasaan, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah Swt. senantiasa membimbing kita ke jalan yang lurus dan menjauhkan kita dari segala bentuk kemaksiatan. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا . أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ.
وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ ذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.