DEMAKMU.COM | Yogyakarta – Muhammadiyah berduka atas kepergian salah satu kader terbaiknya, Arba’iyah Yusuf, yang wafat pada Selasa (14/5) pukul 00.15 di RS Delta Sidoarjo. Arba’iyah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Muhammadiyah periode 2022-2027.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan rasa dukacitanya yang mendalam.
“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, serta ditempatkan di jannatun na’im. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” ujar Haedar pada Selasa (14/5).
Haedar juga mengenang sosok Arba’iyah sebagai tokoh Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang cerdas dan gigih dalam memperjuangkan pendidikan unggul.
“Beliau memimpin pengembangan pendidikan unggul Muhammadiyah di Jawa Timur dengan sukses,” tuturnya.
Arba’iyah Yusuf dikenal sebagai sosok yang berkomitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Muhammadiyah. Perjuangannya dalam mengembangkan pendidikan unggul telah memberikan banyak kontribusi signifikan, khususnya di wilayah Jawa Timur. Keberhasilannya dalam memimpin berbagai program pendidikan unggulan menunjukkan dedikasi dan visi yang kuat terhadap masa depan generasi muda.
Pada periode kepemimpinannya, Arba’iyah berhasil menginisiasi berbagai program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Berbagai program yang diusungnya selalu berfokus pada peningkatan kualitas akademik dan karakter para siswa.
Sebagai Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PNF, Arba’iyah juga dikenal aktif dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu. Ia percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah hak semua orang, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, ia berupaya keras untuk memperluas akses pendidikan, khususnya bagi mereka yang berada di daerah terpencil dan kurang terjangkau.
Tidak hanya itu, Arba’iyah juga terlibat aktif dalam berbagai forum diskusi dan seminar yang membahas isu-isu terkini dalam dunia pendidikan. Ia sering diundang sebagai narasumber dalam berbagai acara nasional dan internasional untuk berbagi pengalaman dan pandangannya tentang pengembangan pendidikan.
Kepergian Arba’iyah Yusuf tidak hanya menjadi kehilangan bagi Muhammadiyah, tetapi juga bagi dunia pendidikan Indonesia secara keseluruhan. Dedikasi dan perjuangannya dalam memajukan pendidikan di tanah air akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi para pendidik dan pejuang pendidikan di masa depan.
Haedar Nashir menekankan pentingnya melanjutkan perjuangan Arba’iyah dalam mengembangkan pendidikan unggul. Ia mengajak seluruh kader Muhammadiyah untuk terus berkomitmen dan bekerja keras dalam mewujudkan visi pendidikan yang telah dirintis oleh Dr. Arba’iyah.
“Semangat dan dedikasi Bu Arba’iyah dalam memajukan pendidikan harus menjadi inspirasi bagi kita semua. Mari kita lanjutkan perjuangan beliau dengan terus meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Muhammadiyah,” ajak Haedar.
Haedar juga mengingatkan bahwa perjuangan dalam bidang pendidikan tidak boleh berhenti hanya karena kehilangan seorang pejuang. Sebaliknya, hal ini harus menjadi motivasi bagi seluruh kader Muhammadiyah untuk semakin giat bekerja dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Dengan semangat dan dedikasi yang telah dicontohkan oleh Arba’iyah Yusuf, diharapkan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Melalui upaya kolektif dan kerja keras bersama, visi untuk mewujudkan pendidikan unggul yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat bisa tercapai.
Kepergian Arba’iyah Yusuf memang meninggalkan duka mendalam, namun warisan perjuangannya dalam bidang pendidikan akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Mari kita semua mendoakan agar beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan, Arba’iyah Yusuf. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya dan semangatmu dalam memperjuangkan pendidikan unggul akan terus menyala di hati kami semua,” pungkas Haedar Nashir.
Editor : M Taufiq Ulinuha