DEMAKMU.COM | Klaten – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang berlangsung pada Jumat hingga Ahad, 10-12 Mei 2024. Dengan mengusung tema “Movement Harmony: Pelajar Gayeng, IPM Jateng,” kegiatan ini diadakan di SMP Muhammadiyah 1 Klaten.
Acara ini dibuka pada Sabtu, 11 Mei 2024, dan dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah Haerudin, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Riandy Prawita, berbagai organisasi otonom setingkat wilayah, serta 105 kader IPM yang mewakili 35 daerah di Jawa Tengah.
Tagline “Pelajar Gayeng” menjadi ciri khas PW IPM Jawa Tengah untuk periode mendatang. Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah, Daei Aljanni, menjelaskan bahwa tagline ini dirancang untuk merangkul Generasi Z dan Generasi Alpha yang merupakan basis massa IPM. “Sekolah sebagai gerbang utama pengenalan IPM dan Muhammadiyah bagi pelajar. Dengan kolaborasi, kami berharap dapat mengarusutamakan dakwah berkemajuan Muhammadiyah dan IPM,” kata Daei.
Ketua Umum PP IPM, Riandy Prawita, menyoroti pentingnya harmonisasi gerakan yang telah dilakukan oleh PW IPM Jawa Tengah. “PW IPM Jawa Tengah telah menunjukkan identitas khasnya dengan harmonisasi gerakan. Dibutuhkan proses kaderisasi jangka panjang dan harmonisasi program untuk mengakselerasikan kegiatan,” ujar Riandy.
Asisten 1 Kesejahteraan Rakyat Klaten, Jaka Purwanto, yang mewakili Bupati Klaten, menyatakan bahwa IPM bukan hanya organisasi pelajar biasa, tetapi organisasi yang mencerahkan bangsa. “IPM telah melahirkan banyak tokoh bangsa. Rakerwil ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide yang memberikan kontribusi bagi organisasi ke depan,” katanya
Kepala Kesbangpol Jawa Tengah, Haerudin, mengingatkan pentingnya peran IPM sebagai aksentuator gerakan amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. “IPM harus membina dan mendidik kader di sekolah-sekolah. Masyarakat akan menilai organisasi dari apa yang diberikan kepada bangsa dan negara. Kehadiran IPM harus menjadi bagian dari solusi di masyarakat,” tegas Haerudin.
Ketua Umum PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, menambahkan bahwa kader IPM harus mempersiapkan diri untuk masa depan. “Indonesia mengikuti siklus 20 tahunan. Anak-anak IPM sekarang di usia 20-an, artinya 20 tahun kemudian Indonesia ada di tangan saudara, 2045. Persiapkan diri kalian untuk menyongsong usia 40, putuskan sekarang apa yang akan dilakukan ke depannya,” ujarnya.
Rakerwil PW IPM Jawa Tengah juga diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kader IPM, seperti Sarasehan Pelajar yang membahas studi lanjut, Seminar Pelajar mengenai persiapan menyongsong Indonesia Emas 2045, Gala Dinner yang dihadiri oleh Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, dan wisata ke Umbul Cokro di Klaten.
Pada penutupan acara yang berlangsung pada Ahad, 12 Mei 2024, di Pendopo DPRD Jawa Tengah, Ketua DPRD Klaten, Hamemang Wajar Ismoyo, berpesan agar kader IPM terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. “Kader IPM harus saling menjalin kolaborasi untuk mewujudkan gerakan-gerakan yang harmonis di masa mendatang,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi dan harmonisasi, PW IPM Jawa Tengah berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi kader dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Rakerwil ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan visi besar IPM dalam menyambut Indonesia Emas 2045