DEMAKMU.COM | Surakarta – Malam ini (20/11/21) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah selenggarakan Refleksi Milad Muhammadiyah ke 109 Tahun. Refleksi Milad kali ini mengangkat Tema Berkhidmat Sampai Akhir Hayat. Adapun perhelatan Refleksi Milad ini, PWM Jawa Tengah selenggarakan di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hadir secara luring dalam Refleksi Milad 109 ini Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka; Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Marpuji Ali; Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti; Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. KH. Tafsir, M.Ag.; Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.
Adapun Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si., dan Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H., MIP. Hadir secara luring melalui Video Conference.
Rektor UMS, sekaligus Ketua Panitia Penerimaan Muktamar dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada perhelatan Milad kali ini memperlihatkan komitmen Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19.
“Tema tersebut menjadi peneguhan dan komitmen persyarikatan dalam penanganan Covid-19.” Ungkapnya dalam sambutan.
Ketua PWM Jawa Tengah yang turut hadir, menyampaikan “Berkhidmat Sampai Akhir Hayat, tema yang diambil sebagai bentuk refleksi dan kontemplasi untuk mengenang para pemimpin kita, teman kita, saudara kita yang telah mendahului kita pada saat Covid-19 melanda.”
Hal ini diamini oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melalui sambungan Video Conference, bahwa Muhammadiyah mempunyai andil yang besar dalam membantu pemerintah dalam mengatasi Pandemi Covid-19.
“Tanpa hadirnya Muhammadiyah, pemerintah akan lebih lama dalam mengatasi pandemi ini.” Ucapnya dalam sambutan. Ia menambahkan, “Sudah seyogyanya kita meneruskan apa yang telah dimulai oleh KH. Ahmad Dahlan. Sengkuyung bebarengan untuk kemakmuran negri ini.”
Kemudian setelah sesi sambutan, Prof. Abdul Mu’ti berkesempatan memberikan refleksi atas Milad Persyarikatan ke 109 ini. Beliau menyampaikan bahwa momentum milad kali ini merupakan momentum untuk melakukan muhasabah, mudzakarah, dan munadharah.
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, paling tidak terdapat delapan nilai utama yang bisa kita ambil sebagai ibrah.
Pertama, nilai ketauhidan untuk kemanusiaan.
Kedua, nilai pemuliaan manusia.
Ketiga, nilai persaudaraan dan kebersamaan.
Keempat, nilai kasih sayang.
Kelima, nilai tengahan atau moderat.
Keenam, nilai kesungguhan berusaha.
Ketujuh, nilai keilmuan atau ilmiah
Kedelapan, nilai kemajuan.