etua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menghadiri Resepsi Milad 109 tahun Muhammadiyah yang diadakan oleh PWM Jawa Barat, Selasa (7/12).
Pada kesempatan itu, Haedar mengingatkan kader, anggota dan pimpinan Persyarikatan bahwa dunia tempat ini, lebih-lebih organisasi Muhammadiyah adalah ladang amal yang terbentang panjang bagaikan sebuah sajadah.
Kiai Ahmad Dahlan menurut Haedar memahami hal itu dengna menghidupkan nilai tauhid yang pro kemanusiaan lewat pengamalan Surat Al-Ashr, Surat Al-Ma’un, dan dua ayat Surat Ali Imran, yakni ayat ke-104 dan 110.
“Padahal pada masa itu surat itu biasa saja tapi di tangan Dahlan menjadi ayat yang menggerakkan perubahan,” katanya sembari mengutip dakwah Muhammadiyah yang membangun berbagai amal sosial seperti rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan hingga panti sosial.
Ide Kiai Ahmad Dahlan dalam beramal dengan menghadirkan lembaga dan pranata sosial modern menurut Haedar adalah ide orisinal yang muncul dari pemahamannya terhadap Alquran dan bukan dari pendidikan Barat yang kemudian oleh beberapa pihak disebut sebagai aksi khariqul adat (melampaui adat kebiasaan di masa itu).
“Jika kita ingin merdeka, maju, menjadi bangsa yang besar ya buat sekolah, lembaga pendidikan dan lain-lain yang itu lahir dari Islam dan tidak ada organisasi Islam yang besar yang dibangun dengan realitas seperti itu sehingga banyak peneliti menyebut Muhammadiyah bentuk nyata dari Islam yang menghadirkan reformisme bukan hanya dalam aspek keagamaan tapi juga aspek modernisme dalam kehidupan masyarakat dan bangsa,” terang Haedar.
Pada berbagai kemapanan yang kini dimiliki Muhammadiyah, Haedar berharap kemapanan itu dimanfaatkan oleh anggota Persyarikatan untuk melakukan reaktualisasi amal yang bernilai besar.
“Dari nilai-nilai kelahiran Muhammadiyah ini, jadi bisa kita simpulkan itulah tradisi Muhammadiyah yang menanamkan orang untuk menjadi fa’il, menjadi aktor, menjadi pelaku, bukan maf’ul bihi,” katanya.
“Jadikan dunia ini mazra’atul akhirah, sajadah panjang menuju akhirat,” pungkas Haedar.