SORONG – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais turut memberikan sambutan pada pembukaan Tanwir Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang dilaksanakan pada Kamis (22/9/22) di Sportorium UNIMUDA, Sorong, Papua Barat.
Dalam sambutannya, Dahlan Rais mendukung kegiatan Tanwir IPM yang dilaksanakan di kota Sorong ini dengan harapan bahwa IPM dapat mengambil hikmahnya, dan dapat menangkap hal-hal yang positif.
Dahlan berpesan kepada para seluruh kader IPM yang menjadi peserta Tanwir, bahwa kedatangan para peserta harus menumbuhkan suatu rasa bahwa hidup manusia itu bermasyarakat, karena bermasyarakat itu sunnatullah.
“Ada tiga konsekuensi dari hidup bermasyarakat, yaitu hidup dalam keberagaman, hidup dalam kepedulian, dan hidup dalam kebersamaan. Kalau berbicara masalah keberagaman, insyaallah Muhammadiyah berada di depan, karena Muhammadiyah hadir di Maumere, Kupang, Sorong, Minahasa, di mana islam itu minoritas, tetapi Muhammadiyah dapat hidup Bersama dan berdampingan dengan aman dan baik,” tutur Dahlan.
Kemudian Dahlan juga menyampaikan esensi dari tema Tanwir kali ini memiliki semangat optimis dan percaya diri bahwa kita bisa menjadi lebih baik dengan terus bangkit dan pulih dari keterpurukan.
“Mental yang baik apalagi anak muda, artinya masih jauh ke depan, adalah ia tidak mengenal kata gagal. Yang ada adalah kesuksesan yang tertunda. Jatuh bangun jatuh bangkit dan akhirnya menang. Ini yang perlu ditanamkan,” tegas Dahlan.
Di akhir sambutan, Dahlan menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah keteladanan, siap memimpin artinya siap menjadi teladan.
“Jadi, kalau kata orang memimpin itu membimbing, mengarahkan, membagi tugas, itu iya, tapi yang inti dari kepemimpinan adalah keteladanan. Ki Hajar Dewantara itu betul, ing ngarsa sung tuladha, yang di depan memberikan teladan, dan ini pesan universal. Oleh karena itu, kalau kita melihat pemimpin di Jepang Korea, bahkan negara-negara Eropa, ketika mereka melakukan kecurangan, dengan rela mereka mengundurkan diri. Mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa menjadi teladan,” pungkas Dahlan. *(Yud)
