DEMAKMU.COM | PABELAN – Penulis buku Etika Komunikasi di Era Siber, Fajar Junaedi menyebut penting bagi organisasi ‘Aisyiyah untuk terus mengembangkan kapasitas dalam dakwah digital.
Hal ini menurutnya agar gagasan dan dakwah ‘Aisyiyah semakin menjangkau masyarakat luas. Mengingat saat ini anak-anak kecil hingga remaja sudah aktif mengunggah konten di berbagai platform media sosial.
“Pilihan platform media sosial tidak bisa satu atau dua saja, namun juga harus tergarap di berbagai lini media sosial,” pesannya saat mengisi sesi seminar dalam rangkaian Rakernas Majelis Tabligh dan Ketarjihan bersama Lembaga Budaya Seni dan Olahraga, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (19/8).
Tersedianya berbagai platform media sosial, kata dia harus dimanfaatkan untuk mengelola dakwah. Fitur space dalam Twitter misalnya bisa dimanfaatkan untuk memperluas pengajian maupun forum diskusi dengan berbagai isu yang sedang hits.
“Untuk mengelola media sosial, perlu ada perencanaan dalam dua aspek. Pertama adalah pilar konten, di mana pola unggahan sudah ditentukan sesuai dengan pandangan ‘Aisyiyah, yang menyangkut redaksional dan visual. Kedua, adalah perencanaan konten di mana apa saja yang akan diunggah sudah terencana sebelumnya,” pesan dia.
Tak lupa, Fajar juga menekankan agar pengelolaan media sosial lembaga dikelola layaknya media massa. Sehingga relevansi unggahan harus selaras dengan isu-isu yang sedang populer.
“Beberapa waktu yang lalu ada turnamen sepakbola Piala Dunia Perempuan, di mana salah satu pemain ada yang mengenakan hijab. Ini sebenarnya bisa menjadi konten yang relevan dengan gagasan ‘Aisyiyah,” pungkasnya. (afn)