DEMAKMU.COM | SEMARANG – Mengawali Bulan Juni, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menyelenggarakan Syawalan Kebangsaan yang bertajuk “Kader Umat, Bangsa, dan Persyarikatan : Sinergi Membangun Negeri” (3/5). Bertempat di Aula Masjid At-Taqwa PWM Jawa Tengah, kegiatan Syawalan Kebangsaan ini dihadiri oleh para tokoh Muhammadiyah dan tokoh publik.
Kegiatan yang sudah direncakan sejak 2020 ini baru bisa diselenggarakan tahun ini oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jateng disebabkan karena merebakkan Covid-19 di Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. KH. Suparman Syukur, M.Ag. dan Dr. A. Hasan Asy’ari Ulama’I, M.Ag., Ketua LHKP PWM Jateng, Khafid Sirotuddin, SE., M.Si., Wakil Rektor II Unimus Dr. Hardi Winoto, M.Si. serta Ketua MPI PWM Jateng, Dr. Teguh Hadi Prayitno, M.Hum., M.H., M.M, serta tokoh Muhammadiyah, pimpinan Ortom Daerah dan Pimpinan MLO lainnya.
Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mengundang para kader dan simpastisan Muhammadiyah yang saat ini sedang berkiprah di dunia politik dan pemerintahan, seperti DPR RI, DPRD Jateng, DPRD Kabupaten/Kota, serta pejabat pada rumpun eksekutif maupun yudikatif.
Adapun para politisi yang hadir di antaranya, anggota Komisi IX DPR Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kep., M.Kep. anggota Komisi II DPR Riyanta, yang keduanya berasal dari Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso, ST., M.Si. dari Fraksi PKS, anggota Komisi D DPRD Jateng Hj. Sri Hartini, ST dari Farksi Gerindra, anggota DPRD Jateng dari Fraksi Golkar Yusuf Hidayat, anggota DPRD Kabupaten Kudus dari PAN Budiono dan lainnya.
Selain para politisi, hadir pula kader dan simpatisan Muhammadiyah yang menjabat pada stuktural KIP Jateng, ORI Perwakilan Jateng, KPU Jateng, anggota KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota, serta aktifis Forum Demokrasi Berkemajuan.
Ketua LHKP PWM Jateng, Khafid Sirotuddin selaku panitia penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan awal, yang nantinya akan terus dilanjutkan dengan berbagai bentuk acara, sehingga kader Muhammadiyah yang tersebar di berbagai bidang dapat menjalin sinergi positif.
“Kemudian dalam rangka menyongsong Muktamar, LHKP jateng ingin melaunching beberapa hal, di antaranya : Batik Jamaah Berkemajuan, Buku Demokrasi dan Kehidupan Kebangsaan (yang ditulis oleh 45 kader Fordem se Jawa Tengah), dan Mie yang berbahan dasar tepung singkong yakni MieMu dan Mie Sehat,” ucap Khafid pasca memperkenalkan anggotanya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Tausiyah Kebangsaan oleh Ketua PWM Jateng. Dr. KH. Tafsir, M.Ag. yang menyampaikan apresiasinya kepada kader yang berhidmat di jalur politik. Menurutnya, berdakwah di masjid dan forum-forum pengajian itu sesuatu yang biasa, tetapi berdakwah di jalur politik itu sesuatu yang luar biasa, terutama tantangan yang akan dihadapi.
“Kita sadar bahwa dakwah itu butuh dukungan sumber daya manusia yang merupakan bahan baku penting di dalam dakwah. Yang tak kalah pentingnya lagi adalah kekuasaan, tanpa kekuasaan dakwah tidak lancar. Maka jangan meremehkan kekuasaan,” ucap Tafsir.
“Saya salut dengan teman-teman yang berani berdakwah di dalam politik kekuasaan. Karena tidak semua memiliki nyali, meskipun hanya mendaftarkan diri sebagai caleg. Sekotor apapun kekuasaan, tetaplah kekuasaan dibutuhkan, sehingga berdakwah di tempat yang kotor pahalanya besar,” imbuhnya diiringi tepuk tangan dari hadirin.
Oleh karena itu, Tafsir memastikan bahwa apabila ada pengurus Muhammadiyah dan dosen di perguruan tinggi Muhammadiyah akan maju sebagai caleg, maka dipastikan tidak akan dipecat atau tidak akan diberhentikan. Bahkan dirinya sepenuhnya mendukung langkah tersebut. Hal itu dicontohkan dengan terpilihnya mantan dosen Unimus sebagai anggota DPR RI Edy Wuryanto.
Seusai Tausiyah Kebangsaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Dialog Kebangsaan yang dipandu oleh Teguh Hadi Prayitno. Pada kesempatan tersebut, empat legislator yang memiliki irisan dengan Muhammadiyah diminta menyampaikan pandangan; harapan dan bebagai hal terkait dengan aktivitasnya dan Muhammadiyah. Mereka adalah Edy Wuryanto, Riyanta, Hadi Santoso, dan Sri Hartini.
Para wakil rakyat itu bersepakat bahwa forum-forum seperti ini harus terus digelar, karena bukan hanya menjalin silaturahmi tetapi juga membuka banyak kesempatan bersinergi. Mereka juga berharap agar generasi muda Muhammadiyah jangan alergi politik dan segera secara terbuka mendaftarkan diri menjadi calon legeslatif.