DEMAK – Sekolah Dasar Muhammadiyah Pucang Gading (SD MUSAPUGA) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembentukan karakter dan spiritualitas siswa. Meskipun sedang berlangsung Asesmen Akhir Semester 1, sekolah ini tetap menjalankan pembiasaan pagi yang menjadi budaya unggulan.
Rutinitas pagi seperti shalat Dhuha, doa bersama, pembacaan Asmaul Husna, muraja’ah hafalan Al-Qur’an, dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) tetap dilakukan. Kegiatan ini membuktikan bahwa SD MUSAPUGA tidak hanya fokus pada hasil akademik, tetapi juga memberikan perhatian besar pada pendidikan karakter dan akhlak mulia.
Tetap Berkah dengan Shalat Dhuha
Sebagai langkah awal sebelum memulai asesmen, siswa-siswi melaksanakan shalat Dhuha. Ibadah sunnah ini menjadi momen bagi siswa untuk memohon keberkahan dan kelancaran sepanjang hari. “Kami ingin siswa menjalani ujian dengan hati yang tenang dan penuh semangat. Shalat Dhuha menjadi bekal spiritual mereka,” ujar salah satu guru di SD MUSAPUGA.
Doa Bersama: Mempererat Silaturahmi
Setiap pagi, siswa dan guru berkumpul untuk doa bersama. Selain memohon kelancaran kegiatan, momen ini juga mempererat hubungan antarwarga sekolah. “Doa bersama ini adalah wujud kebersamaan kami sebagai keluarga besar SD MUSAPUGA. Kami ingin menciptakan suasana penuh berkah di setiap aktivitas sekolah,” kata Kepala Sekolah.
Hafal Asmaul Husna, Dekat dengan Allah
Pembacaan Asmaul Husna juga tetap menjadi bagian dari rutinitas pagi. Dengan melafalkan dan memahami nama-nama Allah, siswa diharapkan semakin mengenal ajaran Islam. “Asmaul Husna mengajarkan kita tentang kebesaran Allah. Melalui ini, karakter siswa kami dibentuk menjadi lebih beriman dan bertakwa,” jelas seorang guru agama.
Muraja’ah dan TPQ: Menjaga Hafalan Al-Qur’an
Kegiatan muraja’ah atau mengulang hafalan Al-Qur’an terus dilaksanakan meskipun ada jadwal ujian. Ini bertujuan menjaga konsistensi hafalan siswa. Selain itu, TPQ memberikan ruang bagi siswa untuk lebih mendalami kandungan Al-Qur’an. “Pembelajaran Al-Qur’an adalah fondasi utama. Kami ingin siswa tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh dalam keimanan,” tambah Kepala Sekolah.
Menyeimbangkan Akademik dan Karakter
Dengan tetap melaksanakan pembiasaan pagi di tengah asesmen, SD MUSAPUGA ingin menanamkan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga pembentukan karakter. “Kami yakin, siswa yang terlatih dalam pembiasaan baik akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” kata Kepala Sekolah optimistis.
Melalui komitmen ini, SD MUSAPUGA membuktikan bahwa keseimbangan antara pendidikan spiritual dan akademik adalah kunci utama dalam mencetak generasi unggul yang beriman, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.
Dengan semangat dan keberkahan pagi, para siswa menjalani ujian dengan penuh percaya diri. SD MUSAPUGA terus berusaha menjadi teladan dalam membangun generasi emas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.