DEMAKMU.COM | PUSAT – Sambil terisak tangis, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sa’ad Ibrahim ingatkan beratnya perjuangan jalan dakwah yang dilalui oleh warga Muhammadiyah tidak seberapa dibandingkan dengan perjuangan hijrah yang dilakukan oleh para sahabat nabi.
Menurutnya, Persyarikatan Muhammadiyah adalah wadah untuk berjuang. Akan tetapi bagi yang sudah berjuang di Muhammadiyah, jangan sampai merasa cukup dengan apa yang diperbuatnya. Jangan sampai merasa menjadi yang paling berbuat di Muhammadiyah, ini adalah kunci berjihad dengan ikhlas di Muhammadiyah.
Menceritakan kisah perjuangan 15 sahabat nabi yang berhijrah dari Mekkah ke Habasyah yang menempuh 4.485,1 km untuk menyebarkan Agama Islam, Sa’ad ingatkan warga Muhammadiyah untuk meneladani perjuangan mereka, bahwa untuk Muhammadiyah dan tentunya Agama Islam tidak boleh main-main.
“Warga Muhammadiyah yang beramal di Muhammadiyah harus didasari oleh tauhid, dan tidak boleh merasa puas dengan yang diperbuatnya,” ucapnya pada, Selasa (13/7) di acara Pengajian Akbar yang diadakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sekaran, Lamongan.
Sa’ad Ibrahim yakin bahwa berjuang dan berjihad untuk kejayaan Islam sangat bisa melalui Muhammadiyah. Amal-amal salih yang dilakukan oleh Warga Muhammadiyah harus mencerminkan perjuangan Islam, amal-amal tersebut harus bermanfaat bagi masyarakat luas disertai dengan etos berkemajuan.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Muntholib Iskandar dalam sambutannya mengatakan bahwa di saat situasi sulit, termasuk akibat pandemi covid-19, program-program Muhammadiyah tidak boleh berhenti. Dia meyakini bahwa setiap ada kesulitan selalu ada kemudahan.
“Bila ada satu kesulitan maka ada dua kemudahan, dan insyaallah dengan dua kemudahan itu akan menang kalau dilawankan dengan satu kesulitan,” ucapnya.
Selama masa sulit akibat pandemi covid-19, PDM Lamongan berhasil mencatatkan sejarah dengan program-program besar di antara lain, launching Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat, Lamongan, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Muhammadiyah Lamongan yang berlokasi di Kabupaten Tuban.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Lamongan berbakti untuk negeri, membantu pemerintah dan masyarakat yang terpapar covid-19. Sementara SPBU sebagai unit bisnis Muhammadiyah Lamongan telah memberikan pelayanan yang memuaskan, bahkan telah dilirik oleh Pertamina dimasukkan program Pasti Pas dengan pendapatan harian mencapai Rp. 120-140 juta tiap hari.
“Dan di UMLA (Universitas Muhammadiyah Lamongan) kita mendirikan gedung yang rencananya setinggi 15 lantai, tetapi karena pandemi, kekurangan uang akhirnya sedikit macet, dan setelah ada jalan keluar akan diteruskan bukan tingkat 15 tapi tingkat 10 cuma”. Ungkapnya.
Saat ini Muhammadiyah Lamongan juga sedang melakukan pembangunan Masjid Asy Syifa Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML). Ditargetkan pembangunan masjid akan rampung pada periode kepemimpinan RSML sekarang. Targetan program-program tersebut bukti semangat memberi yang dimiliki oleh Warga Muhammadiyah Lamongan.