DEMAKMU.COM | MAKASSAR – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan memberi sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang dihelat di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Kamis (27/7).
Mengawali sambutan, Menteri yang akrab disapa Zulhas ini mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dalam memajukan lembaga pendidikan, mulai dari jenjang usia dini, dasar, menengah, dan tinggi, serta lembaga kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Saya, kalau berkunjung ke mana-mana, saya selalu menemukan ada jejak Muhammadiyah. Saya ke Makassar ada Universitas Muhammadiyah Makassar. Saya ke Sorong, ada Universitas Muhammadiyah Sorong. Saya ke NTT, ada Universitas Muhammadiyah Kupang. Dan saya tahu bahwa banyak tokoh daerah yang kalau berobat sangat percaya ke Rumah Sakit-Rumah Sakit Muhammadiyah. Ini wujud kontribusi nyata Muhammadiyah,” papar Zulkifli.
Zulkifli tentang Kader
Sejalan dengan sambutan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Zulhas sepakat bahwa sepanjang sejarah bangsa Indonesia, kader-kader Muhammadiyah telah menebar yang nyata. Sepakat dengan Haedar, Zulhas juga mengatakan bahwa memang ada bias sejarah dalam mengapresiasi secara proporsional peran aktivis-aktivis muslim dalam gerakan kebangsaan.
“Muhammadiyah sejak berdiri punya tujuan yang jelas, yaitu pemberdayaan dan pemerdekaan manusia dari belenggu ketertinggalan. Inilah kenapa Muhammadiyah yang didirikan KH. Ahmad Dahlan tidak bisa dilepaskan dari gerakan kemerdekaan,” jelas Zulhas.
Zulhas menambahkan, Muhammadiyah melalui para kadernya adalah entitas penting pembentukan bangsa Indonesia. Bahwa memang titik tolak gerakan nasionalisme tidak mengacu pada Muhammadiyah yang berdiri pada 1912 itu merupakan buah tarik-menarik tafsir. Namun, Zulhas menegaskan bahwa itu sama sekali tidak mengubah peran bersejarah Muhammadiyah dan yang aktual saat ini.
Berharap Diaspora Kader Semakin Intensif
Berdasarkan pengamatan Zulhas, agenda mendesak bagi Muhammadiyah ke depan adalah penguatan diaspora kader. Dia berharap Muhammadiyah melalui MPKSDI akan lahir kader-kader strategis sebagaimana disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
“Saya sepakat dengan Pak Ketum, bahwa Muhammadiyah di era-era sebelumnya bisa mewarnai pemerintahan dan birokrasi, dan ada yang menjadi teknokrat seperti di zaman Presiden Soeharto. Dulu kita punya banyak kader yang menjadi teknokrat dan ada di parlemen. Semoga ini juga menjadi pembahasan di Rakernas ini,” harapnya.
Selain menekankan tentang pentingnya diaspora kader, Zulkifli juga mengatakan bahwa tantangan sekarang kian kompleks. Maka, Menteri Perdagangan ini berharap melalui Rakernas, MPKSDI akan menghasilkan gerakan perkaderan yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Dunia berubah cepat sekali. Di negara-negara muslim saya lihat semakin bebas. Sementara di negara-negara di Eropa, Islam justru kian menguat. Ini dikombinasikan dengan kekuatan SDM kita dalam menghadapi era perdagangan yang semakin bervariasi. Kita bukan saja berhadapan dengan Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan, tapi juga ada Thailand dan Vietnam. Sekali lagi, saya sungguh-sungguh berharap Muhammadiyah terus menjadi sinar dalam mempelopori lagi kemajuan bangsa,” tutup Zulhas.